BAB 7
MENGUNJUNGI PUU CIN SO
(TEMPAT KURSUS KENG KEMBALI)
TAHUN 1976, LUN PE GWEE, CE KAO
Chi Hoet Hari ini siap berangkat ke alam baka, Yang Shen harus duduk mantap di Teratai, tidak boleh bimbang hati.
Yang Shen Ya guru. Memandangi alam baka sungguh menyedihkan, benar-benar tidak tega melihatnya.
Chi Hoet Para roh sudah pantas di hokum, kamu tidak usah merasa kasihan. Berangkat ! sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen Rumah ini kenapa begitu gelap dan terdengar suara rintihan dari dalam.
Chi Hoet Inilah tempat KURSUS KENG KEMBALI, kita meninjau dan melihat.
Yang Shen Mari jalan… diatas pintu tertulis 3 huruf PUU CIN SO. Disana sudah dating 2 jendral, tidak tahu siapa.
Chi Hoet Mereka adalah jendral penjaga pintu.
Jendral Menyambut kedatangan Chi Hoet dan Yang Shen.
Chi Hoet Tidak usah sungkan, hari ini saya ajak Titah suci Yang Shen kemari meninjau PUU CIN SO, harap Jendral antar.
Jendral Ya,
ikutilah saya. Kalian boleh masuk kedalam lewat pintu samping karena
pintu depan tidak terbuka jika bukan hari besar, maka akan dating para
Dewa Hoet dari arah barat, ada Hoet Co dan Tao Co yang datang kemari
untuk berceramah pada pendeta, imam dll.
Yang Shen Bisa
masuk kesini saja sudah mujur, lewat pintu manapun sama. Di dalam
ruangan PUU CIN SO gelap tidak bercahaya, saya lihat disini juga tidak
apa-apa, tidak usah masuk kedalam.
Jendral Tidak apa-apa, saya ajak kamu jalan, tidak usah takut.
Yang Shen Baiklah
ruangan ini seperti terbuat dari kayu, seperti sudah lama tidak
diperbaiki dan agak rusak. Disekeliling ruangan banyak lubang kecil,
didalam terdapat ribuan orang yang berpakaian pendeta, imam atau ho song
dengan lampu minyak yang kecil sedang membuka buku-buku KENG, membaca
dan keadaannya sangat menderita.
Chi Hoet Mereka
itu pendeta, ho song atau imam waktu masih hidup di dunia kerjanya
membaca doa keng untuk orang yang sedang kesusahan ( kematian) tetapi
tidak sungguh membaca doanya, ada yang baca doa bahasanya dikurangi,
atau salah baca doa, maka setelah meninggal harus kemari : PUU CIN SO
untuk kursus doa-doa lagi dan bahasa Keng nya, dan hanya mengandalkan
sinar yang kecil, sekecil kunang-kunang itu untuk membaca. Jika tinggal
satu huruf saja maka akan dihukum baca ulang sampai seratus. Setelah
lulus membaca baru ditentukan lagi jasa kehidupan nya.
Yang Shen Kalau
begitu, buku-buku Keng karangan Wihara kami siapa yang berani baaca,
biar banyak orang yang sungguh-sungguh membaca Keng, namun karena
bahasanya tidak tepat suaranya, apakah kemudian dihukum kemari juga ?
Jendral Bukan
begitu, yang datang kemari adalah orang-orang yang kerjanya “waktu
masih hidup didunia terima uang orang-orang lain dan kerjanya baca doa
untuk orang yang sedang kesusahan”. Maksudnya baca Keng untuk
menghilangkan kecelakaan, tetapi tidak sungguh-sungguh baca doa hingga
habis, maka di hokum kemari, kalau sendiri yang baca Keng/doa, karena
tujuan nya lain dan bukan bermaksud untuk cari uang, biar ada kesalahan
namun akan di maafkan oleh Yang Maha Kuasa.
Yang Shen Api lampu yang sekecil kunang-kunang itu, seakan-akan mau mati bila ditiup oleh angina alam baka. Para
pendeta Hong Song seperti umumnya sudah tua, matapun suram, seperti
tidak kelihatan, masih melihat dan membaca huruf-huruf doa/keng yang
begitu kecil, sungguh kasihan. Setiap orang kelihatannya sudah kecapaian
dan sengsara.
Jendral Uang satu barangpun satu, sudah menerima uang orang lain, namun tidak beres kerjanya, harus dihukum sedemikian.
Chi Hoet Nasihat
para pendeta, Imam dan Ho Song didunia. Membaca doa/keng sebenarnya
bisa untuk sembayang yang benar dan juga bagus untuk dirinya, namun jika
untuk kerjaan maka haruslah hati-hati dan dibaca sungguh-sungguh, tidak
boleh asal baca atau mengurangi bahasa doa/keng. Kalau tidak, sudah
tidak bisa buat selamat bagi orang lain. Sendiripun dapat kecelakaan.
Setelah mati harus dihukum baca keng sampai beribu-ribu kali.
Jendral Setiap
Ce It dan Cap Go (tanggal 1 dan 15 menurut kalender cina) Hoet (Buddha)
Tao dua ketua akan mengajak para muridnya kemari, meninjau dan
mengajari bahasa keng yang benar, supaya yang tepat, para umatnya sudah
berbuat kesalahan, masih merepotkan para Dewa turun kemari ikut
menderita. Sungguh mulia para Dewa Hoet, maka umat didunia harus
menyadari bahwa setitik, setetes juga tidak dapat terhindar dari
tindakan di alam baka.
Yang Shen Kini saya sudh mengerti, banyak terima kasih atas petunjuk Jendral.
Chi hoet Yang Shen kamu boleh Tanya pada Ho Song ini kenapa dia sampai kemari ?
Yang Shen Baik ! Ho Song, kenapa sampai kemari ?
Ho Song Kau jangan panggil saya Ho Song, waktu didunia saya hanya Ho Song yang
berkepala merah, kerjanya sehari-hari hanya membaca keng untuk keluarga
yang sedang kesusahan, seperti baca keng untuk mengantar roh karena
saya tidak sekolah dengan baik ada bahasa Keng yang saya sendiripun
tidak tahu kama saya hanya mengikuti suara lonceng dan gendang, membaca
NGI2 NGO2. orang lain tidak tahu apa yang say abaca. Kadang-kadang kalau
mau mengejar waktu maka bahasa keng saya kurangi membacanya, yang
penting saya dapat uang, tidak perduli mereka yang sudah mati bisa tiba
kesurga atau tidak, maka setelah saya meninggal, saya dikawal ke
TINGKATAN PERTAMA dan dihukum disini, sudah satu tahun tambah dua bulan
lagi, seumur hidup. Karena sudah banyak menghilangkan bahasa Keng pada
saat membaca, maka saya harus menderita sengsara disini. Sudah capai
membaca belum juga lulus membaca semua Keng, mata saya sekarang merah
dan sangat sakit. Setelah lulus membaca Keng disini, mungkin saya akan
dibawa ke TINGKAT KE DUA untuk menerima hukuman lain. Karena waktu masih
hidup saya juga pernah jahat pada orang lain, biarpun sekarang saya
menyesal seudah terlambat, harap kamu memberitahukan para pendeta, imam
dan Ho Song di dunia kalau disuruh orang untuk baca Keng harus
benar-benar kerjanya dan jangan seperti saya. Sekarang hanya bisa minta
tolong pada orang lain.
Yang Shen Ho Song ini sunggu kasihan, apakah guru guru bisa menolong dia ?
Chi Hoet Dosa
yang diperbuat olehnya harus ditanggung sendiri. Waktu hidup didunia
dia cukup senang, sekarang biar dia pendeta, jangan kamu banyak
mencampuri urusan orang lain. Kita disini dapat titah untuk mengelilingi
alam baka, urusan lain jangan kita ikut campur, karena ini wewenangnya
hokum alam baka. Waktu sudah tiba mari siap pulang.
Yang Shen Terima kasih jendral, kalian para pendeta, Ho Song baik-baiklah membaca.
Chi Hoet Cepat naik ke atas Teratai, Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, toh kembali kebadan.
0 comments:
Post a Comment