BAB 28
BERKUNJUNG LAGI KE NERAKA KECIL KUMBANG BERACUN
TAHUN 1977, SA GWEE CAP KAU
BERKUNJUNG LAGI KE NERAKA KECIL KUMBANG BERACUN
TAHUN 1977, SA GWEE CAP KAU
- Chi Hoet Dewa Suci Buddha Hoet turun ke bumi menolong manusia menerima murid untuk memberikan petunjuk mengajar cara kebaikan hanya karena mau membantu manusia bisa kembali keasalnya, bertapa menuju kesempurnaan. Begitu luasnya budi suci tidak tertandingi, di artikan sehari menjadi guru, seumur hidup menganggap menjadi ayah, maka harus menaati pelajarannya, namun kini banyak murid-murid durhaka menjual nama Dewa Buddha, sudah tidak bertapa demi kebaikan namun mencemarkan nama baik Dewa, menipu uang, berbuat mesum, menjadi dukun palsu, tidak mau kesurga lagi, namun rela menjadi setan dineraka. dosa ini benar-benar berat, di hukum di alam neraka, tidak di ampuni, Maka manusia yang masuk agama apapun, setelah menjadi murid dalam pintu agama, biar bikhu, pendeta dan sebagainya harus mentaati pelajarannya, juga kesopanan, jangan sampai berbuat dosa. Yang Shen siap berangkat lagi ke alam baka, naik ke teratai.
- Yang Shen Saya sudah duduk, tidak tahu hari ini kita kemana?
- Chi Hoet Tetap keneraka Kumbang Beracun melihat murid yang berdosa. tutup mata kita berangkat, sudah tiba kita turun.
- Pejabat Selamat datang, Chi Hoet dan Yang Shen kemari lagi.
- Chi Hoet Karena sekarang banyak umat yang menjual agama, menipu, memperkosa, mencemarkan nama baik ara Dewa, nama baik agama, maka kami kemari lagi untuk mencari bahana yang bisa di pakai sebagai cermin untuk menasehati dunia.
- Pejabat Ya, silahkan masuk, saa akan melepaskan beberapa roh untuk menceritakan dosanya.
- Jendral Siap, sudah mengeluarkan 3 roh dosa.
- Pejabat Roh dosa dengarkan, yang ini adalah Chi Kung Buddha dan yang ini adalah Yang Shen dari kota Tai Chung VIhara Shen Shien, kemari atas Titah mengarang buku Keliling Alam Neraka. Kalian harus jujur menceritakan dosa yang kalian lakukan, untuk menasehati manusia, kenapa kalian di hukum disini.
- Yang Shen Saya mau tanya tuan ini, kenapa kamu sampai dihukum disini?
- Roh Waktu didunia saya tinggal dikampung dan menjabat sebagai kepala desa. karena di kampung mau mendirikan sebuah kelenteng,saya ditugaskan untuk mengurus sumbangan, tetapi tidak jujur, uang hasil sumbangan saya sisihkan sebagian untuk dipakai sendiri, setelah mati baru tahu, berdosa berat makan uang milik Dewa, maka di hukum kemari, kumbang beracun yang menyerang roh dengan sadis, sudah sakit beracun lagi. Coba lihat, seluruh badan saya bengkak, maka manusia di dunia harus jujur terhadap urusan agama,tidak boleh menggelapkan uang milik Dewa, kini saya sudah dapat pembalasannya, seumur hidup saya hanya berbuat dosa ini, tidak berbuat dosa lain.
- Pejabat Kamu sebagai kepala desa seharusnya berbakti kepada nasyarakat desa. Memberikan contoh kebaikan. Klenteng didirikan di kampung untuk menghormati Dewa Suci, kamu malah menggunakan kesempatan ini untuk menggelapkan uang , dosa ini tidak bisa di ampuni. Roh ke 2 cepat ceritakan dosamu.
- Yang Shen Saya tanya bhikkhu ini, kamu umat yang masuk pintu Buddha, kok jatuh ke neraka, bukan menuju ke surga?
- Roh Amitabha, sejak umur 15 tahun saya masuk biara untuk berbakti kepada Buddha bertapa dan belajar ajaran Buddha, hati ini bertapa sampai sempurna, namun dasar saya tidak kuatsehingga sering menggelapkan uang sumbangan dari umat untuk keperluan pribadi. Saya tidak menyerahkan semua dana untuk membetulkan biara atau membeli minyak. Kalau ada umat minta membacakan doa, saya tidak sungguh-sungguh membacakanya. Kalau ada panggilan ntuk doa, saya melihat siapa yang mengundang, bila yang mengundang orang miskin, saya jawab tidak sempat. Bila yang mengundang orang kaya , saya berusaha benar-benar untuk menyenangkan hati mereka, karena serakah. setelah mati, guru Buddha tidak menyambut, malah saya dikawal jendral sapi dan kuda ke neraka dan di hukum disini.
- Pejabat Kamu sebagai Bikhu mengasingkan diri kebiara seharusnya berkelakuan baik,jujur untuk belajar agama Buddha yang benar, harus tekun, tidak boleh serahkah akan duniawi. Sedangkan kamu lebih suka uang daripada kebaikan, maka bertentangan dengan ajaran Buddha, harus dihukum.
- Chi Hoet Mengabdi diti kepada Buddha, mengasingkan diri dari duniawi sehingga merubah nama aslinya, memang kelakuan ini mulia, namun tidak tahan ujian dunia, tidak merangkul kebaikan sebagai tujuan kehidupan, namun berhati duniawi maka tidak pantas disebut Hati Yang Mulia. Hilangkan 3 keinginan hati, lupakan kenikmatan duniawi baru bisa menemukan Buddha Hoet, tidak bisa meninggalkan tiga racun, lama- lama tersesat, teta akan reinkarnasi ke 6 jalanan, mengharap umat yang belajar agama yang masih mencintai duniawi, maka sulit masuk kesurga, waktu sudah tiba, lain hari akan berkunjung kemari lagi, Yang Shen siap pulang.
- Yang Shen Terima kasih atas bantuan pejabat dan jendral, sekarang kami mau pulang, permisi.
- Chi Hoet Cepat naik ke teratai.
- Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
- Chi Hoet Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang SHen turun, roh kembali ke badan.
0 comments:
Post a Comment