Wednesday, June 29, 2011

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 45

BAB 45
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL 
BERJONGKOK BADAN MENGANGKAT BATU
TAHUN 1977, CAP IT GWEE CE KAU


  • Chi Hoet          Tahun ular akan berakhir dan tahun kuda segera tiba, harapan di tahun kuda bisa lebih majju dan berhasil, namun kalau kamu berhasil harus lebih giat mencari, memacu diri seperti memacu kuda. Lebih-lebih bagi orang yang bertapa, belajarlah dari sifat kuda yang tidak kenal lelah itu, maju terus sampai tercapai cita-citanya itu jangan sampai kudanya sudah tua, akan ketinggalan. Hari ini siap mengelilingi alam baka lagi, Yang Shen cepat naik teratai.
  • Yang Shen       Saya sudah duduk, silahkan berangkat. Hari ini kita mau menuju ke neraka mana?
  • Chi Hoet          Ke NERAKA KECIL BERJONGKOK BADAN MENGANGKAT BATU, Di wilayah Tingkat Ke 7, siap berangkat.........., sudah tiba , Yang Shen cepat turun.
  • Yang Shen       Benar-benar jalannya, terasa baru duduk di teratai, menutup mata seperti menumpang pesawat yang super cepat, hanya terdengar suara angin, sekarang sudah tiba.
  • Chi Hoet          Manusia juga ibarat pesawat yang sedang terbang, di dalam mesinnya tidak boleh ada gangguan sedikitpun, kalau tidak bisa berbahaya, jatuh ke dalam jurang dalam tidak ada ammpun lagi, ini bisa terjadi dalam sekejap mata. Juga seperti manusia mau naik atau mau turun, hanya dalam keputusan yang sangat singkat telah terjadi apa yang diinginkan atau yang tidak diinginkan itu, Maka nasehatilah manusia kemudikanlah tujuan yang benar, menuju arah yang benar walaupun dalam badai namun melaju menurut kompas hati, baru tidak akan terjadi kecelakaan. bisa menduduku nya, kalau tidak akan tenggelam. Dan kamu memang punya hoki bisa duduk di teratai ini, baik-baiklah menggunakan kesempatan yang baik ini, cepat beri salam pada pejabat dan jendral.
  • Yang Shen       Siap, salam jumpa pejabat dan jendral, saya adalah Yang Shen dari Vihara Shen Shien, hari ini bersama guru atas Titah meninjau kemari, harap pejabat banyak memberikan bantuan.
  • Pejabat            Selamat datang, atas Titah mengarang buku adalah tugas yang mulia, silahkan masuk meninjau.
  • Yang Shen       Terima kasih, di dalam sedang ada kerjaan mau membangun? Roh dosa yang kecil maupun yang besar masing-masing mengangkat batu, apakah di sini mau membangun rumah baru?
  • Pejabat            Di sini sudah tidak perlu membangun rumah lagi, ini hanyalah hukuman.
  • Yang Shen       Pantas mereka pindahkan batu-batu sampai enarik napas terus, batu yang besar di angkat keatas kepala, di pegang kedua tangan, badanpun hanya bisa berjongkok jalan, karena batu sangat berat, jalannya hanya bisa selangkah demi selangkah. Ada roh dosa yang sudah tidak kuat lagi sehingga jatuh dan ditindih oleh batu besar sampai badan, tangan, dan kakinya patah, orangnya pingsan dan disiam Air Kembalikan Roh oleh prajurit alam baka. Dia sadar lagi dan memegang batu lagi untuk diangkat kembali, hukuman ini kelihatannya agak kaku namun sebagai hukuman justru ampuh.
  • Pejabat            Roh dosa ini sedang melatih Ilmu Kepala Besi karena waktu masih hidup mereka keras kepala, sombong atau menjadi guru orang lain, tidak tahu akan derajat diri sendiri atau yang tidak menghormati guru, melanggar peraturan, setelah meninggal terpaksa berlatih disini.
  • Yang Shen       Pejabat, apakah boleh memanggil beberapa roh dosa, biar menceritakan perbuatan mereka di masa hidupnya?
  • Pejabat            Boleh, saya akan panggil, silahkan Yang Shen bertanya.
  • Yang Shen       Saya mau tanya tuan ini, kenapa kamu dihukum kemari memindahkan batu?
  • Roh                 Sungguh malu kalau diceritakan, saya menjadi guru di sekolah, karena melihat diantara murid saya ada yang cukup cantik, sehingga memanfaatkan peluang mengajar, setengah tahun menggoda dan memaksanya sehingga terjadi hubungan badan, walaupun urusan ini tidak pernah terbongkar, namun setelah meninggal tidak bisa lolos dari Yiam Wong, setelah masuk ke neraka, selain dihukum di tingkat lain, saya diserahkan ke Tingkat Ke 7, Thai San Wuang sungguh marah besar, memaki saya sebagai seorang guru tidak bisa menjaga citra diri, malahan berbuat kehinaan menyiksa murid, harus di hukum di neraka ini mengangkat batu, biar kepala ini tidak bisa menengok lagi.
  • Pejabat            Kamu adalah seorang guru, tapi tidak tahu malu, memperkosa murid sungguh dosa yang besar, sekarang biar batu ini menindih kepalamu, jangan melihat orang lagi, rasakan malu itu. Untuk itu nasehatilah manusia, baik yang menjadi guru di sekolah maupun guru dibidang lain. Ciptakanlah hubungan yang rukun dengan murid-muridnya, saling menghormati bagaikan hubungan orang tua dengan anak-anaknya, Yang Shen boleh terus bertanya.
  • Yang Shen       Tuan ini wajahnya kelihatan seperti orang yang cukup terlatih dan kepalanya botak, kenapa kamu melatih ilmu di sini?
  • Roh                 Janganlah bercanda, justru karena kepala saya botak, maka lebih terasa sakit hukuman ini. Waktu masih di dunia, saya sebagai umat Budha setelah masuk intu suci sudah banyak membaca buku keng dan kitab-kitab. Saya menganggap diri saya cukup pandai, mungkin sudah melebihi guru, maka saya mengaanggap diri saya yang pantas menjadi guru. Maka sering menceritakan kekurangan guru kepada murid-murid lain. Setelah mati karena dosa menghina guru sehingga saya di sidang Yiam Wong mengatakan pada saya bahwa saya sudah cukup pintar, namun harus menggunakan kepintaran untuk menolong orang lain bukan sebaliknya membanggakan diri sebagai guru, karena itu harus di hukum, setiap hari mengankat batu , berjalan jongkok agar dosa itu bisa terhapus.
  • Chi HOet         Murid punya bakat manfaatkanlah sebaik-baiknya, agar kita punya kelebihan, namun harus tetap menghormati guru, harus tahu muridnya berhasil karena atas jasa gurunya. Sayang manusia sekarang kebanyakan hanya melihat kenyataan, belum lulus benar dari pelajarannya, sudah meninggalkan perguruan, hanya mementingkan mencari uang, sehingga melupakan ajaran guru.
  • Yang Shen       Saya mau tanya tuan ini, kenapa kamu juga dihukum kemari?
  • Roh                 Waktu di dunia, saya memang kaya dan pintar berbicara, karena itulah menjadi sombong, sering memandang rendah orang yang meskin atau menindas orang yang susah, menggunakan kedudukan saya, sering menceritakan keburukan orang lain, karena dosa ini saya sampai dihukum, sebetulnya saya tidak rela. Mohon Chi Kung Budha bisa membantu memberikan saya keadilan.
  • Chi HOet          Boleh,boleh, berikan dulu uang mu, kalau tidak ada uang becaranya  agak sulit dan tidak mau didengarkan orang lain, jika ada uang saya akan memohon pejabat neraka mengurangi dosamu.
  • Roh                  Terima kasih Chi Hoet mau menolong saya, hanya saya sekarang tidak punya uang, semua di tinggal di dunia, dipakai oleh anak cucu saya, bagaimana ya?
  • Chi Hoet           Jangan bermimpi lagi, punya uang , punya ked, tidak punya kedudukan, sendirilah yang menunduk. Kenapa kamu begitu sombong waktu asih hidup, sekarang mana uang dan kedudukanmu? Baik-baiklah menerima hukuman di sini.
  • Pejabat             Kamu sungguh jahat, sampai sekarang masih ingin menggunakan kedudukan menindas orang lain, Yiam Wong tegas tidak bisa disogok oleh uang. Tadi Chi Hoet hanya meledekmu, tapi kamu tidak tahu. Lain kali jangan sembarangan bicara, kalau tidak hukumanmu akan di tambah lagi.
  • Chi Hoet           Jalanan dibuatkan agar orang bisa melewati, bukan untuk dimiliki, manusia tidak akan selamanya tinggi, duduk diatas terus. Setelah hilang kedudukan, maka dia akan diludahi, apalagi terlalu sombong, menghina orang lain, angkuh, tidak mau merendah sedikitpun, setelah meninggal biar dia merasakan beratnya batu itu. Waktu sudah tiba, kami permisi mau pulang.
  • Yang Shen       Terima kasih pejabat dan jendral, kami sudah merepotkan kalian, selamat tinggal.
  • Pejabat             Ini memang sudah tugas kami, para jendral berbaris, antar tamu.
  • Chi Hoet           Yang Shen, naik ke teratai.
  • Yang Shen        Siap, saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
  • Chi Hoet           Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

0 comments:

Post a Comment

Recent Posts

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More