Saturday, June 25, 2011

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 43

BAB 43
MENGUNJUNGI NERAKA PRESS JARI-JARI TANGAN
TAHUN 1977, CAP IT GWEE JI CAP LAK


  • Chi Hoet          Musim salju telah datang, tidak lama lagi tahun baru tiba. Nasehatilah manusia cepat insaf. Jangan banyak berbuat dosa baru lagi. Hari ini mau mengelilingi alam baka lagi. Yamg Shen naik ke teratai.
  • Yang Shen       Sungguh dingin hawanya, saya takut tidak kuat menahannya, mohon guru bisakah memberikan pil Dewa lagi?
  • Chi Hoet          Jangan banyak berpikir yang bukan-bukan, apakah rohani kamu takut kedinginan, kamu ingin pil Dewa, ini saya berikan 1 pil , jangan menganggap saya pelit ya, cepar minum, mau berangkat.
  • Yang Shen       Terima kasih atas pil Dewa yang diberikan oleh guru dan mohon dimaakan atas keserakahan saya, saya duduk, silahkan guu berangkat.
  • Chi Hoet          Sudah tiba. Silahkan turun.
  • Yang Shen       Hari ini kita mengunjungi neraka yang mana? Kenapa tidak melihat pejabat yang menyambut, hanya roh dosa yang di kawal oleh prajurit alam baka yang sedang berjalan.
  • Chi Hoet          Kita ke depan terus, kamu akan tahu.
  • Yang Shen       Di depan adalah neraka BESAR PANAS NAN MENJENGKELKAN, tempo hari kita sudah pernah kemari, sekarang mau meninjau lagi.
  • Chi Hoet          Hari ini kita mau tinjau Neraka Press Jari-Jari Tangan, untuk menuju neraka ini harus melewati jalanan kecil yang terdapat di samping Neraka Besar Panas Nan Menjengkelkanitu.
  • Yang Shen       Panasnya sudah terasa dari depan, bagaimana kita jalan, pernah dengar jaalanan kecil itu juga jalanan Yang Panas, dan sepasang kaki saya ini bagaimana bisa melintasi, apa akan di panggang juga?
  • Chi Hoet          Kamu tidak usah takut. Ada saya di sini Jalanan Panas bisa menjadi Jalanan Yang Dingin.
  • Yang Shen       Harap guru mengeluarkan ilmu. Sudah mau sampai ke jalanan yang kecil itu terlihat jalanan itu berwarna merah. Bagaimana kita lewati?
  • Chi Hoet          Lihat ilmu saya. Mengipas tanah duniawi  jadi tempat yang sejuk nan bersih. Sekarang jalanlah.
  • Yang Shen       Sungguh hebat ilmu Buddha, satu jalanan merah yang panas, kini menjadi tanah yang sejuk dan tenang, dan yang sedang jalan di depan menjadi kager dan merasa aneh, mereka jadi melihat kesana kemari dan juga cepat-cepat jalan.
  • Chi Hoet          Cepat ikut saya jalan. Kalau tidak nanti berbalik jadi panas lagi kamu bisa menemui kesulitan.
  • Yang Shen       Saya jadi berlari-lari mengikuti guru, disamping kiri jalanan ini sudah menanti pejabat neraka dan jendral dengan barisannya.
  • Chi Hoet          Mereka adalah pejabat dan jendral dari Neraka Press Jari-Jari Tangan, cepat beri salam.
  • Yang Shen       Salam jumpa pejabat dan jendral. Saya adalah Yang Shen mengikuti guru Chi Kung Buddha kemari meninjau. Harap banyak memberikan bantuan.
  • Pejabat            Selamat datang kemari, kami merasa bangga atas kedatangan kalian, karena neraka ini akan dicantumkan dalam buku, mari silahkan masuk meninjau.
  • Yang Shen       Terima kasih. Tulisan Neraka Press Jari-Jari Tangan, terdapat di pintu masuk neraka, di samping itu ada penjagaan yang ketat, juga ada bangunan pos-pos yang kecil.
  • Pejabat            Silahkan masuk.
  • Yang Shen       Terima kasih, kini terdengar suara-suara jeritan.
  • Chi Hoet          Di masing-masing neraka juga terdengar suara jeritan demikian seperti dalam kesakitan, menyedihkan dan mengharapkan bantuan.
  • Yang Shen       Dalam neraka ini perlengkapannya sudah modern, kedua tangan roh dosa diikat menggunakan per baja bersambung ke satu baris, rel besi itu berwaena merah kepanasan, seperti ada strum, tangan roh dosa tidak bisa lepas lagi, karena per baja mulai bergerak, semakin digerakkan semakin kencang ikatannya dan panasnya strum pun menyengat, sehingga kedua tangannya hangus terbakar, roh dosa menjadi lemas terkulai.
  • Pejabat             Hukuman di neraka ini dulunya, menggunakan gosokan untuk menggosok tangannya roh dosa, untuk mengimbangi kelihaiannya manusia, maka diganti dengan cara ini. Saya akan memanggil beberapa roh dosa untuk menceritakan perbuatan jahatnya.
  • Yang Shen       Benar-banar ada yang tinggi, kini ketemu yang lebih tinggi lagi.
  • Pejabat            Para roh dosa dengar, hari ini Chi Kung Budha dan Yang Shen dari kota Tai Chung, Vihara Shen Shien kemari meninjuau serta mencari bahan dosa kejahatan yang telah dibuat oleh kalian untuk menasehati dunia, kalian harus jujur menceritakan, agar manusia janga berbuat dosa lagi.
  • Roh                 Waktu di dunia, perbuatan saya sungguh kurang ajar, sering melakukan colek-colek pada wanita yang lewat di jalanan, setelah meninggal dihukum di sini.
  • Pejabat            Sepasang tanganmu itu banyak jahil, pantas di hukum. Roh yang kedua bicaralah.
  • Roh                 Saya sering memanas-manasi orang lain, mencari keuntungan melalui pengaduan yang berlebihan, setealah meningggal Yiam Wong marah menghukum saya, yang sering mempergunakan kedua tangan ini menulis pengadian yang sifarnya mencelakakan orang lain, harus di setrum tangan ini, hukuman ini sungguh menyakitkan buaat saya, mohon Chi Kung Budha menolong saya.
  • Chi Hoet          Kamu pandai menulis, kenappa kamu tidak menulis surat kepada Yiam Wong, mohon di ampuni.
  • Roh                 Yiam Wong tegas dan adil, saya tidak berani mencari penyakit sendiri.
  • Chi Hoet          Kalau begitu saya pun sama.
  • Pejabat            Tidak boleh sembarangan memohon. Roh ke 3 cepat cerita.
  • Roh                 Waktu di dunia saya jadi bandar judi di sebuah kasino, sering melakukan kecurangan, sehingga banyak uang, karena gampangnya mencari uang hidup pun mewah dan sering melakukan kejahatan yang melanggar hukum, menjadi orang yang terkenal di masyarakat hitam, tidak tahunya setelah meninggal Yiam Wong marah-marah, menghukum saya ke neraka ini 30 tahun, setiap hari disini sangat tersiksa.
  • Chi Hoet          Sudah menjadi bandar kasino berbuat curang lagi, sungguh dosa yang besar, setelah habis hukuman di sini akan reinkarnasi menjadi manusia, kedua tangan ini pasti cacat, karena karma pembalasan,mengjarap manusia di dunia ceparlah berhenti main judi. Roh ke 4, kamu cerita.
  • Roh                 Waktu di dunia, saya pernah buka cek kosong, melakukan penipuan, setelah meninggal dihukum kemari. Waktu masih hidup jika saya kabur jauh, orang yang menagih hutang pasti tidak berdaya, bisa lolos di dunia namun sebaliknya saya dihukum di alam neraka.
  • Pejabat            Punya hutang harus bayar, biar sesenpun, kalau tidak, di neraka tidak akan ada ampunnya.
  • Chi Hoet          Sekarang sangat banyak manusia yang membuka cek kosong, setelah membuka atau membayar dengan cek, orangnya kabur sehingga menjadi kosong, setelah meninggal harus dihukum berat, setelah reinkarnasi akan menjadi sapi atau kuda sebagai pembayaran, pembalasan karma ini pasti terjadi, camkanlah.
  • Pejabat            Roh ke 5, kamu tidak gagah lagi, cepat ceritakan perbuatan yang kamu banggakan itu.
  • Roh                 Mohon pejabat jangan meledik saya lagi, waktu di dunia saya adalah anggota satu geng, sering melakukan keributan, mengacau keamanan masyarakat, asak ketemu urusan yang tidak menyenangkan atau ada orang yang memandang saya terus menerus, pasti saya pukul. Urusan berkelahi adalah kerjaan saya setiap hati, setelah meninggal di sidang oleh Yiam Wong dan menyuruh kepala sapi bermuka kuda memukul saya dan tanya pada saya menyerah atau tidak, di pikit-pikir kelakuan saya memang tidak boleh.
  • Pejabat            Waktu kamu masih muda, gampang benar marah, kerjaanya hanya mencari keributan merusak ketenangan masyarakat, tanganmu memang keras, sekarang rasakan rel baja ini, tanganmu atau rel baja ini yang lebih kuat, biar kamu pikir.
  • Chi Hoet         Waktunya sudah habis, Yang Shen siap pulang.
  • Yang Shen       Terima kasih atas bantuannya pejabat dan jendral. Kami mau pulang permisi.
  • Pejabat           Harus,harus, perintahkan jendral berbaris, anatar tamu.
  • Chi Hoet         Yang Shen naik ke teratai.
  • Yang Shen      Saya sudah duduk. Silahkan guru berangkat.
  • Chi Hoet         Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun. Roh kembali ke badan

0 comments:

Post a Comment

Recent Posts

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More