BAB 27
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL KUMBANG BERACUN
TAHUN 1977, SHA GWEE CE LAK
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL KUMBANG BERACUN
TAHUN 1977, SHA GWEE CE LAK
- Chi Hoet Sungguh tidak mudah bertapa hingga menjadi Dewa, Apalagi mau menjaga kelakuan hati, ini juga sulit. Di dunia banyak Vihara, Klenteng, Cetya atau yang lain, terpancar nama-namanya untuk membicarakan ajaran kebaikan, sembayang, kebaktian, semedi untuk ketenangan, memang tempat umum bagaikan surga yang berada di dunia. Zaman sekarang banyak perbuatan yang kurang ajar mempergunakan nama baik Vihara, sehingga mencemarkan nama baik Vihara untuk mencari uang. Menipu dan perbuatan yang tidak senonoh, sehingga mencemarkan nama baik Dewa. Perbuatan ini sungguh dosa yang berat, tidak boleh di ampuni . Hari ini saya ajak Yang Shen ke alam baka untuk meninjau, agar bisa menjadi cermin untuk manusia. Yang Shen siap berangkat, naik ke teratai.
- Yang Shen Siap, saya sudah duduk. Hari ini kita meninjau kemana?
- Chi Hoet Ke neraka kecil KUMBANG BERACUN. Cepat tutup matamu. siap berangkat. Sudah tiba cepat turun.
- Yang Shen Oh, Neraka Kumbang Beracun berada si sepan dan para prajurit sedang mengawal banyak sekali roh dosa ke dalam, di jalanan mereka di cambuki hingga menanggis, menyedihkan, tidak tahu dosa apa yang telah mereka lakukan.
- Chi Hoet Mereka itu kebanyakan bisa hidup karena atas Nama Dewa. Dimasa hidupnya sudah terlalu kenyang makannya, sesudah mati roh nya harus dihukum, sebabnya dapat di ketahui didalam neraka. Jendral dan pejabat sudah datang menyambut kita, cepat beri salam.
- Yang Shen Salam hormat pejabat dan jendral, aya adalah Yang Shen dari kota Tai Chung, Vihara Shen Shien terima titah meninjau kemari untuk mengarang buku, harap banyak memberi bantuan.
- Pejabat Tidak usah sungkan, neraka ini termasuk kuasa Tingkat ke Empat, neraka ini baru di dirikan karena roh dosa makin bertambah banyak, hingga Yin Ming Chiau Chuu( Penguasa Alam Baka ) mendirikan neraka baru untuk menghukum roh dosa, silahkan masuk.
- Yang Shen Terima kasih, Guru, saya tidak berani masuk, penuh kumbang beterbangan, badannya sebesr jempol tangan, berwarna hitam, seperti kumbang berkepala macan, menyerang dan menggigit roh dosa sehingga pada menjerit kesakitan, mau lari tidak bisa, berdesak-desakan disudut tembok penjara. Ada beberapa kumbang beterbangan menghampiri kita. Ah lebih baik saya meghindar, kumbang berkepala macan sangat beracun, bisa mati bila disengat.
- Chi Hoet Kenapa kamu ikut-ikutan berteriak, kumbang itu punya pikiran, tidak sembarangan menggigit orang, karena badan roh dosa ada hawa yang kotor, maka mereka diserang. Seperti lalat, menjauhi tempat yang bersih dan berkumpul ditempat yang kotor. Kumbang terbang menghampiri kita sebagai tanda hormat menyambut kita.
- Yang Shen Aneh ya, seperti meriam dibunyikan untuk membunuh, namun sebagai tanda untuk menyambut tamu agung.
- Pejabat Silahkan masuk untuk meninjau, Yang Shen tidak usah takut, kalau kumbang sembarangan menyerang orang, kami juga sudah lari. Kumbang ini punya pikiran, Hnya menyerang orang yang berbuat dosa atas nama Dewa. biar mereka tidak bisa lari lagi, kalau lari akan diserang beramai-ramai. liahat coba badan roh dosa banyak luka bekas sengatan, muka nya bengkak karena racun kumbang bereaksi, mereka melompat-lompat kesakitan.
- Yang Shen Hukuman yang sadis, semua roh dosa di serang dalam ruanganpenjara yang sempit dan tidak ada pintu keluar, mau lari tidak bisa. Dosa apa yang mereka lakukan sehingga mereka dihukum kemari?
- Pejabat Supaya tercantum di buku amal, saya akan membuka pintu, suruh beberapa roh dosa menceritakan dosanya untuk menyadarkan manusia.
- Chi Hoet Begini lebih bagus, sekarang para pejabat di neraka sudah tau, Kami mendapat Titah untuk mengarang buku. Sebagai bahan untuk dicantumkan di dalam buku.Harap para pejabat bisa memberikan banyak petunjuk.
- Pejabat Ini memang tugas kami, saya akan melepaskan 2 roh dosa untuk menceritakan dosa-dosanya,
- Yang Shen Saya mau tanya tuan ini, waktu di dunia dosa apa yang kamu lakukan sehingga di hukum disini?
- Roh Sungguh memalukan bila diceritakan, saya adalh seorang murid ditaiwan bagian Selatan kota Vihara Ahu, karena sudah lama menjadi murid disitu, diangkat menjadi wakil ketua Vihara. Suatu hari Vihara di adakan kegiatan membuat Buku Amal untuk disebarkan ke umat, saya sibuk mencari sumbangan kemana-mana agar dapat lebih banyak mencetak buku untuk disebar luaskan. karena saya pandai bicara, dalam 2 bulan sudah dapat mengumpulkan 30.000 uang lebih. Saya sendiri mempunyai banyak hutang dan keperluan rumah tangga, maka saya hanya serah kan pada ketua Vihara 20.000 uang saja, Saya pikir tidak ada orang yang tahu, saya namun setelah kejadian tersebut terasa malu di hati, menjadi tidak tenang, Walaupun ada kegiatan lain di Vihara, ketua tidak menyiarkan keserakahan saya, Tiga tahun yang lalu saya mati, karena penyakit maag yang berat, ditangkap oleh jendral sapi dan kuda. Sebelum mati saya di maki oleh ketua ' Kamu telah salah langkah, hingga saat mati pun kamu tetap tidak mau menyesali, karena sebab-sebab lain saya tidak mau bongkar urusanmu. Dewa Buddha sudah sering turun menjelma untuk memberikan ajaran yang benar, jangan melakukan kejahatan, ajaran sudah kamu pelajari, mengapa kamu masih melakukan. Kamu benar-benar berdosa. Setelah roh saya tiba di alam baka, Yiam Wong marah, mula -mula saya di kawal di panggung cermin dosa, terlihat jelas saya menyisihkan hasil sumbangan, sehingga saya menjadi ketakutan, kemudian saya diserahkan ke Tingkat ke 4, di hukumUu Kuan Wuang selama 28 tahun. Tiap hari di serang kumbang beracun seluruh badan sakit, gatal dan bengkak, mau lari tidak bisa, sungguh menyesal waktu masih menjadi murid Vihara tidak mendengar ajaran suci, biar saya hanya satu kali, sudah tidak tertolong lagi, maka, nasehatilah murid-murid di Vihara, harus hati-hati perbuatanya, salah langkah tidak bisa membohongi langit. sekarang saya sungguh menyesal, saya sungguh -sungguh menyesal, saya benar-benar berdosa pada ketua dan umat sepintu.
- Pejabat Kamu masuk sebagai murid dipintu Suci, namun tidak mendengar ajaran suci, menghina ketua dan murid-murid lain, sudah berbuat salah kepada guru dan menjahati orang lain, orang yang menyumbang. Jasanya tidak habis begitu saja tetap dicatat, justru yang makan uang sumbangan, kejahatan yang buat ini menjadi dosa besar, namun bagi orang yang masuk pintu suci, segala keuangan harus jelas diserahkan untuk mengembangkan ajaran agamanya, kalau mengotori peraturan ajaran suci, akan dihukum berat di neraka, begitu pula manusia yang mengecamnya.
- Chi Hoet Para uamt yang berdosa di Vihara, sudah menggelapkan uang, mencemarkan nama baik Vihara, dosanya berat dan tidak bisa di ampuni lagi. Salam pada manusia yang ada di dunia< bertapa seharusnya bersih, tidak boleh melanggar peraturan , jangan sampai di hukum ke neraka, reinkarnasi keempat makhluk. mau menyesal sudah terlambat, Waktu sudah habis, lain kali kemari lagi, Yang Shen siap pulang. Berterima kasihlah atas bantuan pejabat.
- Yang Shen Terima kasih pejabat dan jendal atas dibukakannya pintu supaya kami bisa meninjau , kami permisi.
- Pejabat Para jendral berbaris mengantar tamu, harap kalian kemari lagi.
- Yang Shen Saya sudah duduk di teratai, guru boleh berangkat
- Chi Hoet Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turunlah, roh kembali ke badan.
0 comments:
Post a Comment