Thursday, June 23, 2011

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 41

BAB 41
MENGUNJUNGI MARKAS BESAR BABANG KOTA
MENYAKSUKAN KEADAAN MANUSIA SETELAH MENINGGAL
TAHUN 1977, CAP GWEE JI CAP KAU


  • Chi Hoet          Sore tadi murid Vihara Shen Shien yang bernama Lai Shen Kuan, suaminya Wuang Wun Thak telah meninggal , sehingga saya berpikir " Sungguh pendeknya kehidupan ini, karena itu buat apa banyak perhitungan di segala bidang " Bisa bekerja kalau napasnya masih ada, suatu hari si hitam dan si putih datang, tamatlah ajal ini, yang dinamakan uang, anak, cucu, kini kemana semuanya? Punya rumah  kinipun terlepas, sebentar lagi badannya juga akan di tanam di kuburan. Manusia......... sebenarnya apa yang sudah dia miliki?
  • Tang Shen       Guru, coba kamu lihat tuan Wuang sudah meninggal. Rohnya akan menuju ke mana?
  • Chi Hoet          Perjalanan di alam baka lewatilah sudah waktu ini, manusia setelah meninggal kemana lagi? Gunakan kesempatan mengarang buku ini, biar saya kasih tahu keadaan manusia setelah meninggal.
  • Yang Shen       Bagus, memang pertanyaan yang benar, manusia di dunia tahunya hanya setelah meninggal akan menuju alam baka, namun tidak tahu keadaan terjadinya meninggal, mohon guru menjelaskannya.
  • Chi Hoet          Boleh, kamu naik ke teratai, cepat berangkat.
  • Yang Shen       Siap, saya sudah duduk, silahkan berangkat.
  • Chi Hoet          Sudah tiba. Cepat turun.
  • Yang Shen       Tempat ini, saya tadi sudah kemari.
  • Chi Hoet          Ya, coba kamu lihat, jasadnya tuan Wuang masih terbaring di ranjang, di depan terlihat para murid Vihara, kalian sedang membacakan doa, dan anak-anak tuan Wuang sedang sedih kelihatannya.
  • Yang Shen       Kenapa hanya terlihat jasadnya, tidak terlihat rohnya?
  • Chi Hoet          Kamu naik lagi ke teratai, saya akan mengajak kamu ke suatu tempat.
  • Yang Shen       Saya sudah duduk lagi di teratai, silahkan berangkat.
  • Chi Hoet          Sudah tiba, cepat turun.
  • Yang Shen       Kota ini kelihatannya sangat ramai, di depan terdapat sebuah markas besar, manusia di dunia tidak bisa melihat keadaan di sini.
  • Chi Hoet          Mari kita masuk ke dalam markas besar itu, temui kepalanya.
  • Kepala             Selamat datang CHi Kung Buddha dan Yang Shen, ada keperluan apa sampai kalian datang kemari?
  • Chi Hoet          Karena wakil ketua Vihara Shen Shien suaminya meninggal dan Vihara Shen Shien yang ditunjuk atas Titah mengarang buku MENGELILINGI ALAM NERAKA untuk membuka rahasia KEMATIAN, maka kami meninjau kemari.
  • Kepala             Oh begitu. Baiklah. Silahkan kalian duduk. Jendral tuangkan teh.
  • Jendral             Siap, silahkan minum.
  • Yang Shen       Terima kasih, saya mari tanya, tugas apa yang dikerjakan markas ini?
  • Kepala             Markas ini adalah cabang Kota Tai Chung, markas semacam ini juga terdapat di kota lain di seluruh dunia, manusia tidak tahu ada tempat begini. Markas ini seperti markas polisi yang terdapat di dunia, Tugasnya mengawasi kelakuan manusia di dunia. Kelenteng Hoki/Dewa Bumi seperti kantor polisi sub cabang masing-masing di bagi tugas. Kalau manusia sudah mau tiba ajalnnya, prajurit alam baka datang kemari membawa perintah, setelah mencocokan berkas-berkas manusia tersebut, kemudian ke sub cabang ke kelenteng Hoki/Dewa Bumi bersama-sama menuju ke rumah manusia tersebut maka terjadilah kematian itu.
  • Yang Shen       Saya masih banyak pertanyaan, bagaimana caranya membawa orang yang jahat dan orang yang baik  oleh prajurit alam baka.
  • Kepala             Prajurit alam baka seperti jendral sapi dan kuda, si hitam dan si putih, kalau sampai di rumah orang yang baik hanya menepak orang itu, diapun tidak sadarkan diri dan rohnya sudah diajak pergi, Terhadap orang yang jahat menggunakan borgol tangan menangkapnya dan kemudian di bawa, caranya seperti menangkap penjahat di dunia, di bawa ke markas besar, coret namanya di dunia, mendaftarkan sebagai setan di alam baka.
  • Yang Shen       Terhadaap orang baik atau petapa, apakah diperlakukan dengan baik?
  • Kepala             Ya, setiap manusia yang sudah berbuat amal kebaikkan sehiingga banyak jasa kebaikkannya di alam baka, maka prajurit alam baka hanya melapor ke markas besar, kemudian tohnya diajak oleh Dewa Hoki menuju ke alam baka, bagi pertapa yang sudah sempurna atau umat agama yang lulus, maka akan diajak oleh gurunya masing-masing menurut kepercayaannya. Ada yang di ajak ke alam baka mengurusi berkas-berkas, ada yang Kelapisan Sembilan untuk di uji lagi, untuk yang benar-benar sempurna, kebanyakan langsung diajak ke surga.
  • Yang Shen       KArena kepercayaan agama berbeda-beda, apakah naik kesurgapun berbeda-beda caranya?
  • Kepala             Biar lain agama namun ajarannya baik, kalau mau naik ke surga harus jaga kelakuannnya waktu masih hidup di dunia, kelau tidak perjalanan ke surga pasti banyak halangannya, belum tentu lancar ke sana.
  • Chi Hoet          Benar yang  diutarakan oleh Kepala Umat Agama, paling pantang jika keras kepala, saling mengejek antar umat beragama, berbuat jahat, kalau hati manusia sudah timbul keduniawiannya sehingga apa yang dilakukan mau menang sendiri, maka hatinya sudah hilang keseimbangan, harus dihukum di neraka untuk dilatih kembali kalau mau menjadi manusia yang benar di dunia lagi.
  • Yang Shen       Saya mau tanya pada Kepala, sekarang rohnya tuan Wuang ada di mana?
  • Kepala             Saya akan mengajak kamu ke dalam ruangan sambil melihat-lihat.
  • Yang Shen       Oh, tuan Wuang sedang duduk di dalam ruangan itu, keadaannya di sini seperti di dalam kelas sekolah, hanya terdapat 5-6 orang di dalam. Tuan Wuang melihat saya, dia menganggukan kepalanya, apakah saya boleh berbicara dengan dia?
  • Kepala             Boleh. Silahkan!
  • Yang Shen       Apa kabar tuan Wuang?
  • Roh Wuang      Terima kasih atas perhatian kamu. ai.......u
  • Yang Shen       Tuan Wuang sekarang hanya bisa menanggis menatap saya, tidak bisa banyak bicara lagi.
  • Chi Hoet          Wuang Wun Thak janganlah bersedih lagi, anak-anakmu sudah besar-besar, punya istri yang baik, anak-anakpun berbakti, apa yang di kuatirkan lagi?
  • Yang Shen       Menanggisnya tuan Wuang makin menjadi.
  • Chi Hoet          Pikirlah yang panjang, kita hanya sebagai tamu di kehidupan ini, anggaplah bermain dan meninjau ke dunia, apa yang dipikirkan?
  • Roh Wuang      Terima kasih atas nasehat Chi Hoet, saya mohon Chi Hoet banyak memperhatikan anak cucu saya, didiklah mereka ke ajaran yang benar, sering datang membantu Vihara, kini saya sudah jauh dari mereka, menjadi roh disini atas lindungan jasa baik istri saya sehingga saya bisa diperlakukan dengan baik oleh Dewa Hoki dan kepala markas, hanya hatiku masih sedih.
  • Yang Shen       Harap tuan Wuang bisa tenang, Chi Hoet pun sudah banyak bicara. Ya, perjalanan kotor sudah habis, masih ada perjalanan suci yang harus di lewati, janganlah banyak bersedih.
  • Roh Wuang     Saya hanya menyesal tidak sering berbakti ke Vihara........uh......terima kasih atas perhatian kamu dan para umat di vihara.
  • Chi Hoet          Karena waktu terbatas, tidak bisa lama-lama disini, mari kita ke kantor.
  • Pejabat            Silahkan duduk, Yang Shen masih ada pertanyaan?
  • Yang Shen       Mengenai KEMATIAN, sudah banyak orang bertanya pada saya, namun yang saya ketahui terbatas, bisakah kepala markas menjalaskan lagi?
  • Kepala             Tidak usah sungkan, ada pertanyaan silahkan tanya. Chi Hoet ada di sini, kalau tidak mengerti akan dijelaskan olehnya.
  • Yang Shen       Bagaimana cara sesungguhnya kematian itu?
  • Kepala             Manusia kalau mau meninggal kebanyaakan ada tanda-tandanya, misalnya sakit, karena umur manusia hampir habis, seperti pohon jika mau roboh , daun-daunnya kan berjatuhan dan batang pohonpun layu, begitu ditiup angin besar, pohon pun roboh dan mati, manusia setelah lahir di alam baka langsung ada daftarnya, berkas-berkasnya sepeti satu pohon, pohon itulah tandanya masing-masing manusia di dunia. Kalau terdapat kelainan di pohon itu pertanda ada manusia yang akan tiba ajalnya, maka pejabat di istana alam baka akan diperiksa BUKU HIDUP DAN MATI. Setelah waktunya tiba prajurit alam baka akan membawa perintah ke dunia, memanggilnya pulang, begitu prajurit alam baka tiba pohonpun layu dan pohon, disebutlah KEMATIAN,rohnya karena sudah melekat di badan pohonnya, kini mau melepaskan diri dari badan, tangkai putus berikut kulit pohon, seperti kura-kura akan melepaskan kulit batok badannya akan terasa sakit, bisa dilihat wajah orang yang meninggal yang kelihatannya melotot yang mengancing menggigit, perubahan wajah itu seperti  habis berontak,tidak rela atau yang ketakutan pertanda dosanya berat atau masih penasaran. Kalau wajahnya tenang seperti dalam tidur, wajahnya seperti masih hidup pertanda kepergiaanya tenang, rela dan ikhlas, itu terdapat kebanyakan pada orang yang baik hatinya.
  • Chi Hoet          Manusia jika berhenti bernafas belum termasuk meninggal, contohnya batu baterai, kalau lampu senter tidak menyala bukan berarti setrumnya sudah habis, hanya karena sudah lemah, maka tidak memancarkan sinar lampunya, jika manusia berheni bernaas lebih pantas disebut dalam keadaan "koma" karena rohnya belum benar-benar pergi, hanya masih terikat "diti sendiri di duniawi". Orang sudah meninggal namun hatinya belum bagaikan dalam mimpi masih teringat semuanya, hanya tidak bisa bicara lagi. Karena itu sebagai anak cucu harus menenangkan hatinya, berbisik di telinganya; Tenang, pergilah segala urusan di sini kami akan selesaikan, jangan kuatir lagi" untuk menenangkan perjalananya di alam baka dan jangan banyak kuatir apa yang menjadi beban pikirannya, bagi yang percaya agama Buddha boleh membacakan Amitabha atau menurut caranya  masing-masing agama dengan membacakan doa disampingnya, akan menenangkan hatinya untuk menuju ke alam baka, tidak usah takut lagi. Karena orang yang meninggal, rohnya masih bimbang seperti berjalan dalam kegelapan jika dipanggil dengan nama Dewa Buddha atau nama Nabi yang lain, selain menguatkan rohnya berjalan juga memberanikan dirinya, jadi tidak takut lagi, Dalam masa berkabung, sebagai anak-anaknya harus melakukan Cia-Cai, mengadakan upacara yang sederhana, tidak boleh minum-minuman keras, makan daging maupun berubungan badan, hal ini akan mengharukan kepala markas di cabang kota masing-masing dan mengirim surat ke Yiam Wong. ini bisa mengurangi dosa roh itu, sebagai anak-anak orang harus perhatikan, karena inipun satu cara yang baik untuk berbakti kepada orang tua. Waktunya sudah tiba, Yang Shen kita siap pulang.
  • Yang Shen       Tunggu dulu . Akan kemana lagi setelah hari ini?
  • Kepala             Karena surat rmberitahuan dari Dewa di Vihara SHen Shien, roh tuan Wuang akan ke istana alam baka dulu, Kemudian diatur tempatnya setelah diperiksa jasa-jasa kebaikannyaa.
  • Chi Hoet          Hari ini Yang Shen tidak usah banyak tahu. Karena tidak boleh dibocorkan dulu. Siap Pulang.
  • Kepala             Para jendral berbaris. Antarkan tamu.
  • Yang Shen       Terima kasih. Silahkan guru berangkat.
  • Chi Hoet          Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun. Roh kembali ke badan.

0 comments:

Post a Comment

Recent Posts

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More