BAB 30
MENGUNJUNGI TINGKAT KE LIMA
MENEMUI SHEN LO WUANG DAN MENINJAU PANGGUNG
MELIHAT KAMPUNG HALAMAN
TAHUN 1977, SI GWEE CE CAP SHA
MENGUNJUNGI TINGKAT KE LIMA
MENEMUI SHEN LO WUANG DAN MENINJAU PANGGUNG
MELIHAT KAMPUNG HALAMAN
TAHUN 1977, SI GWEE CE CAP SHA
- Dewa Hari ini karena Chi Hoet ada urusan penting, Tidak bisa menemani Yang Shen keliling alam baka, saya dapat perintah Giok Tee khusus menjemput Yang Shen untuk mengajak ke alam baka. Waktu sudah malam bersiaplah untuk berangkat.
- Yang Shen Yo Chian Dewa, hari ini merepotkan kamu untuk mengantar saya, banyak terima kasih. Kamu membawa seekor anjing langit, buat apa? Dulu Chi Hoet ajak saya selalu naik teratai, kamu menggunakan benda apa agar bisa saya tumpangi?
- Dewa Chi Hoet punya kembang teratai, saya tidak punya, Para Dewa Hoet punya ilmu, Hari ini kamu dan saya numpangi anjing hitam ini saja.
- Yang Shen Anjing jalannya pelan, kelihatan galak, kalau orang asing mendekat pasti digigigt.
- Dewa Ini bukan Anjing biasa, tapi anjing langit, sebagai alat saya untuk bepergian kemana-mana, dia cerdas mana bisa menggigit kamu.
- Yang Shen Anjing larinya kurang cepat, saya takut terlambat nanti.
- Dewa Yang Shen, kamu tenang aja, lihat anjing langit punya kaki empa seperti mobil punya roda empat, begitu jalan tidak akan kalah cepatnya dengan teratai, cepat naik.
- Yang Shen Saya sudah duduk, Dewa duduk di depan saya, harus baik-baik nyetir, kalau tidak saya bisa terjatuh, wah bisa celaka.
- Dewa Kamu tutup mata, tidak akan terjadi kecelakaan, tenang.
- Yang Shen Tidak tahu hari ini ketempat mana ?
- Dewa Hari ini pertama kali ke tingkat ke 5. jangan bertanya lagi, kia berangkat, sudah tiba, turunlah.
- Yang Shen Wah ! benar-benar hanya terdengar suara desis di telinga, dalam sekejab mata sudah sampai ke alam baka, tidak kalah hebat dengan teratai.
- Dewa Dewa Buddha adalah satu keluarga, seperti manusia membeli 2 buah mobil yang berlainan merek, sama-sama punya nama, namun hatinya yang bisa membedakan mana yang lebih baik. Hati seperti mesin, mesin kalau bagus ditambah jalannya rata, maka perjalanan lancar.
- Yang Shen Memang benar yang dikatakan Dewa Guru, sisepan kelihatan banyak orang yang menuju ke panggung itu, ada roh dosa pria dan wanita di kawal oleh prajurit alam baka, sebagian roh tidak di kenal, semuanya maju kepanggung itu, kelihatannya mereka berseri-seri, bergembira menuju kepanggung, itu tempat apa?
- Dewa Itu tempat panggung melihat kampung halaman, roh dosa yang akan diserahkan ke Tingkat ke 5, hatinya ingin menengok keadaan anak cucu atau keluarganya, dipanggung melihat kampung halaman, ini ada yang menjadi menangis, karena teringat kembali waktu masih hidup. Para roh yang tidak berdosa pun senang kemari, melihat-lihat keadaan keluarganya didunia.
- Yang Shen Di depan sudah tiba sebaris pasukan, gagah dan disiplin, tidak tahu ada orang besar dari mana.
- Dewa Itu adalah Penguasa tingkat ke 5, Shen Lo Wuang, pejabat, jendral dari istana kemari mau menyambut kita, cepat beri salam.
- Yang Shen Saya adalah Yang Shen dari Tai Cung Vihara Shen Shien, karena dapat titah mengarang buku untuk menasehati dunia. Hari ini diantar oleh Dewa Yo Chian ke alam baka, harap Shen Lo Wuang bisa banyak memberikan bantuan, agar tugas ini lancar dan cepat selesai.
- Yiam WOng Jasa AJARAN Vihara Shen Shien sungguh besar, mengajar kebaikan pada umatnya, banyak membuat buku amal untuk menasehati dunia, sehingga banyak menyadarkan manusia, saya mengurus tingkat ke 5 mengetahui banyak roh yang kemari sudah membaca buku kebaikkan dari Vhara kalian,sehingga berkurang dosa yang dilakukannya sampai saya bisa meringankan hukuman mereka, agar cepaat reinkarnasi atau meluruskan niat mereka yang berhasil mencapai kesempurnaan.
- Yang Shen Banyak terima kasih atas perhatian Yiam Wong, yang salah ato yang benar pasti ada keadilannya, ada yang berjasa bisa di ampuni oleh Yiam Wong.
- Yiam Wong Jangan bersujud, cepat bangun, Dewa Yo Chian dan Yang Shen ikut saya ke istana untuk istirahat sebentar.
- Dewa Karena waktu tidak banyak, lain hari baru bertamu ke istana, sekarang saya ingin mengajak Yang Shen ke panggung melihat kampung halaman.
- Yiam Wong Kalau begitu saya juga tidak memaksa, mari saya ajak kalian melihat panggung juga boleh.
- Yang Shen Terima kasih Yiam Wong.
- Yiam Wong Setiap roh ke tingkat lima pasti melewati panggung ini, sekalian untuk menengok keadaan anak cucu sendiri di dunia, karena kebanyakan roh masih memikirkan saudaranya atau masih rindu pada anak cucu merika, yang berdosa maupun tidak, semua ingin ke panggung ini untuk melihat-lihat.
- Yang Shen Memang ini kebiasaan manusia, disana ada seorang kakek dikawal oleh prajurit alam baka, swtelah melihat diatas panggung dia jadi menanggis, sungguh sedih kelihatannya, kenapa ya ?
- Yiam Wong Karena kakek ini pernah berbuat dosa dii dunia, kini dihukum dineraka, dari panggung melihat anak cucu swperti tidak bersedih, ada yang sedang nontonn TV diruangan, bermain dihalaman, sama sekali tidak ingat pada leluhurnya, maka kakek ini berpikir dalam hati, betapa sulitnya membesarkan anak-anaknya, sekarang mereka tidak ingat padanya, hatinya menjadi sedih.
- Dewa Waktu hidup tidak baik-baik menjadi manusia, setelah mati mg=engharapkan anak cucu menolong, sungguh sulit jadinya, karena anak cucu ada yang sama sekali tidak percaya adanya setan dan Dewa atau karma, mereka tidak berjasa menolong leluhurnya. Kini roh sampai ke alam baka mau menyesal sudah terlambat,lebih bagus kalau dirinya mempunyai napas waktu di dunia. Banyak melakukan amal kebaikan, menolong sesama, ini baru aman.
- Yang Shen Kok, yang dilihat oleh saya diats panggung melihat kampung alaman tidak ada apa-apa, kosong.
- Dewa Mata kamu masih mata dunia, biarpun Chi Hoet telah memandikan kamu di kolam bersihkan diri namun masih menetapkan di dunia, jadi penuh kotoran duniawi, Maka mata kamu tidak tembus pandang di panggung ini. Ini adalah mesin yang sungguh ajaib.
- Yiam Wong Banyak kotoran duniawi, matapun tidak bisa tembus pandang, perintahkan pejabat cepat ambil air bersih untuk cuci mata Yang Shen.
- Pejabat Siap, sudah ambil air bersih, Silah kan Yiam Wong.
- Yiam Wong Berikan pada saya. Yang Shen buka kedua matamu, cuci pakai air bersih ini.
- Yang Shen Terimah kasih Yiam Wong, memberikan air bersih ini, setelah di cuci ke dua mata saya, terasa sejuk.
- Yiam Wong Sekarang , Coba kamu lihat lagi di panggung melihat kampung halaman.
- Yang Shen Oh, sungguh enak, Kelihatan semuanya keadaan didalam ruangan Vihara Shen Shien para murid berbaris menjadi dua, melindungi dengan membaca doa dan badan saya berdiri di depan meja tulis. Giok Shi Thum Chie sedang memegang badan saya menulis, juga kakak seperguruan kakak Li dan pencatat kakak Wang yang sedang menulis pula disamping meja, kakak Lim mulutnyasedang berbicara seperti nonton film nih.
- Yiam Wong Keajaiban Panggung Melihat Kampung Halaman tidak bisa diutarakan. di Vihara kalian Giok Shi Thum Chie menggunakan mata Dewa menangkap suar yang keluar dari mulur mu dan menulis keadaan yang terjadi di alam baka. Maka matanya Giok Thum Chie sama seperti Panggung Melihat Kampung Halaman, bisa tembus pandang keadaan alam dunia dan alam baka.
- Yang Shen Benda-benda yang tercipta di langit dan didunia benar-benar ajaib, di depan ada satu roh, dia tidak di kawal oleh prajurit alam baka, hanya diantar dan dipersilahkan lihat ke panggung. Setelah melihat ia tersenyum apa yang terjadi?
- Yiam Wong Roh ini waktu didunia, hatinya baikdan mulia, banyak sembayang hanya jasanya tidak besar, dan belum lama meninggal. Sekarang terlihat oleh dia anak cucunya sedang sembayang di meja abunya sehingga ia jadi terharu, karena ia telah bebas dari alam dunia, walau jasanya kecil namun mati perpisahan tidak bisa dihindari, maka dia sedih kelihatannya, di kemudian hari dia akan ditempatkan ke Ruangan Kumpulan Kebaikan untuk melatih diri. Setelah lulus akan menjabat sebagai Sin Beng ( Dewa yang menetap di biara atau kelenteng ).
- Yang Shen Saya ada satu pertanyaan, kenapa roh setelah tiba di panggung langsung bisa melihat keadaan di dunia dan tadi saya tidak bisa melihat apa-apa ?
- Yiam Wong Karena kemu adalah manusia dunia, romu masih menyatu di badan, hawa alam dunia belum, putus, maka tidak bisa melihat semua alam baka disini, namun jika manusia sudah mati,rohnya berpisah dari alam dunia ke alam baka, kehidupan berubah maka bisa masuk ke alam baka dan bisa melihat ke alam dunia dan rohpun bisa berubah-rubah, kalau manusia tidak bisa.
- Dewa Karena waktunya sudah tiba, terima kasih pada YiamWong dan pejabat, kami mau pulang ke Vihara.
- Yang Shen Terima kasih atas bantuan Yiam Wong dan pejabat, kami permisi lain hari datang lagi.
- Yiam Wong Perintahkan jpejabat dan jendral berbaris untuk mengantar tamu.
- Dew Yang Shen, cepat jalan.
- Yang Shen Ya, saya lihat jidat Dewa, terdapat mata satu lagi, apa gunanya mata ketiga ini ?
- Dewa Mata satu ini adalah mata langit, tiga mata menyatu menjadi satu, matahari bulan dan bintang saling melihat, jasapun besar. Khusus menangkap setan atau jin yang ada di dunia jika melihat saya, mereka bisa ketakutan.
- Yang Shen Begitu lihai, benar-benar mata banyak hatinya.
- Dewa Kamu jangan anggap enteng, yang punya pendirian, kepala akan terangkat melihat lebih jauh. Melihat Dewa ada diatas, mana berani lagi berbuat kejahatan.
- Yang Shen Baru pertama kali bertemu Dewa guru, saya tidak berani memandang rendah Dewa guru, hanya sedikit humor, jangan marah ya.
- Dewa Oh tidak. Cepat naik anjing langit siap pulang.
- Yang Shen Saya sudah duduk silahkan guru berangkat.
- Dewa Vihara sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.
0 comments:
Post a Comment