BERKELILING NERAKA BAJA BESI KUPAS WAJAH
TAHUN 1976, CAP GWEE JI CAP KAU
Chi Hoet Perjalanan
kehidupan banyak rintangan, yang bertapa akan menghadapi cobaan yang
bermacam-macam, siapa yang benar-benar lancer sehingga menuju ke surga
meneguhkan kepercayaan diri sampai meninggalpun tidak menyesali
berkorban demi ajaran dirinya dan akan sempurna, bertemu rintangan harus
lebih giat, meyakinkan diri menghadapi cobaan angina, setan, hujan, jin
biar diperjalanan banyak halangan, cabutkan pedang murni, babatkan
setelah menderita siksaan lewat akan tercium wanginya bunga dari hasil
sempurna. Hari ini setiap berangkat lagi ke alam baka, bersemangatlah
Yang Shen. Setelah melewati perjalanan ini sampai diujung baru bisa
disebut Pria yang Tabah.
Yang Shen Terima
kasih atas nasihat guru, saya juga tahu sungguh berat perjalanan hidup
ini, rintangan dan cobaan yang berat tetap saya akan hadapi, guru tidak
usah kuatir saya sudah duduk dengan mantap mengikuti guru berkeliling
alam neraka.
Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun, hari ini kita meninjau NERAKA BAJA BESI MENGUPAS WAJAH.
Yang Shen Oh,
di depan pejabat dan jendral sudah datang menyambut, salam jumpa para
pejabat Dewa, saya dari Wihara Shen Shien, hari ini di antar Chi Hoet
kemari meninjau neraka untuk mengisi karangan buku buat menasehati
manusia, mohon pejabat banyak memberikan bantuan.
Pejabat Sungguh sungkan kamu, cepat bangun, selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen, silakan masuk.
Jendral Neraka
ini disebut Neraka Baja Besi Mengupas Wajah, khusus menghukum manusia
yang tidak tahu malu, tidak sayang dengan kulit wajah sendiri, silahkan
kalian masuk.
Yang Shen Di
depan neraka terlihat para prajurit alam baka sedang mengawal roh dosa,
pria dan wanita, umurnya berbeda-beda, setiap orang kelihatan
ketakutan, mulai di daftar hadir disamping pintu masuk neraka itu
kemudian dikawal masuk ke dalam.
Chi Hoet Jangan melihat lagi, cepat ikut pejabat dan jendral masuk ke dalam meninjau.
Yang Shen Ai,
suara jeritan terdengar di dalam penjara, para roh dosa di ikat di
tiang besi, prajurit alam baka yang berwajah sapi atau kuda yang sedang
melaksanakan hukuman, menggunakan pisau besi atau baja mengupas wajah
orang seperti mengupas kulit babi sehingga semua roh dosa kesakitan dan
menjerit. Di wajahnya sudah tidak terlihat apa-apa hanya darah yang
berceceran, tinggal daging diwajah, saya mau tanya pejabat, dosa apa
yang telah di buat oleh mereka sehingga menerima hukuman yang begini
sadis.
Pejabat Susah dijelaskan lebih baik suru beberapa roh keluar biar kamu tanya.
Yang Shen Begini lebih bagus ada cerita yang bisa dibuktikan.
Jendral Roh
pria ini cepat keluar ceritakan dosa apa yang kamu perbuat di dunia,
harus ceritakan dengan jujur, biar Yang Shen dari dunia ini mendengar.
Yang Shen Coba ceritakan kenapa kamu sampai dihukum kemari ?
Roh Waktu
di dunia, karena orang tua saya meninggal muda sehingga saya kurang
dapat pendidikan dan bekerja sebagai pembantu, merasa kerjaan berat
dipikir-pikir lebih baik jadi pengemis. Kalau satu rumah dapat 1 uang,
seratus rumah dapat 100 uang, bisa hidup, tidak usah bermodal,
kerjaannya enak, tetapi badan saya besar dan gagah, takut orang lain
tidak mau kasih uang, maka saya sengaja diet, hanya makan bubur dan
minum air. Akhirnya badan saya jadi lemah, kurus dan menaburkan tanah
kotor ke wajah, pakai baju yang robek, pura-pura pincang maka pergi
kemana-mana untuk mengemis bilang hidup nya susah, sudah tidak punya
keluarga kaki juga pincang, banyak orang melihat saya menjadi kasihan
dan memberikan uang. Hasilnya satu bulan bisa mendapat empat sampai lima
ribu, setelah pulang hatipun menjadi senang, gampang benar mencari
uang. Malam hari saya keluar memakai baju baru, makan besar, pesta dan
minum atau ketempat pelacuran cari kesenangan. Kemudian karena ingin
cepat kaya, bila minta uang satu uang, 3 uang tidak mau. Maunya sepuluh
uang ke atas, maka menjadi sering dimarahi orang lain atau tidak
melayani saya lagi. Setelah mati dihukum Yiam Wong masuk neraka, tiap
kulit wajah saya dikupas, sangat sakit, mau menyesal sudah terlambat.
Pejabat Brengsek,
orang ini sungguh keterlaluan, sudah di “Kehidupan Dahulu” tidak punya
jasa, kini hidup di keluarga yang miskin, masih muda tenaga kuat bukan
baik-baik cari kerjaan malah pura-pura cacat mengemis. Bagi orang yang
pikirannya sehat kalau bukan sungguh terpaksa siapa mau menjadi
pengemis, sudah begitu masih menghamburkan uang hasil minta-minta untuk
bersenang-senang benar-benar kurang ajar, waktu masih hidup sudah tidak
tahu malu, setelah mati biar dia tidak punya muka menghadapi orang
dikupas kulit mukanya yang tidak tahu malu ini, cepat masuk. Saya
panggil roh lain keluar, Yang Shen boleh tanya lagi, silahkan.
Yang Shen Terima kasih pejabat. Saya rasa tuan paling berumur 30 tahun kenapa belum tua sudah mati dan di hokum kemari ?
Roh Sungguh
malu kalau diceritakan, saya sudah memalukan leluhur sendiri waktu umur
17 sampai 18 tahun. Waktu sekolah lanjutan atas, diajak teman sering
bermain ke taman, lihat ada wanita digodain, mengucapkan kata-kata kotor
sehingga sering dimarahi oleh wanita “kurang ajar, tidak tahu malu” dan
lain-lain. Dimarahi, hati saya menjadi lebih senang, sering bersembunyi
dijalanan gelap menggoda wanita atau dari belakang memeluk wanita
dengan tiba-tiba, naik sepeda melewati wanita yang sedang berjalan kaki,
memegangnya sambil lewat, juga pernah memperkosa wanita muda, walaupun
tidak pernah ditangkap polisi, namun suatu ketika saya ingin jahil lagi
waktu naik sepeda, wanita yang menjadi mangsa saya berteriak, saya kaget
dan tidak berhati-hati sehingga masuk ke kali dan mati. Ketemu Yiam
Wong, dia marah-marah dan bilang sungguh saya ini tidak bisa tobat, maka
umur saya dikurangi 10 tahun kemudian saya dihukum kemari, sudah lima
tahun sisa 13 tahun baru bebas karena masih ada dosa lain akan
diserahkan ke tingkat lain untuk dihukum lagi. Sungguh kasihan saya ini,
harap orang ini bisa memohon pada Yiam Wong untuk memaafkan dosa saya.
Pejabat Sungguh
lancing kamu waktu hidup tidak menjaga kesopanan, mengganggu dan
menggoda wanita harus tahu urusan segala kejahatan, urusan porno yang
utama jahatnya, percuma berpendidikan, memalukan orang tua. Waktu hidup
tidak tahu malu, kini dapat pembalasan tentang dosa memperkosa wanita
setelah bebas dari sini kamu akan diserahkan ke tingkat lain untuk di
hokum lagi. Jendral kawal masuk roh durhaka ini.
Jendral Siap !
Chi Hoet Karena waktu nya terbatas, kami mau pulang ke Wihara, Yang Shen keluarlah
Pejabat Kalau ada kekurangan harap Chi Hoet dan Yang Shen maafkan.
Yang Shen Tidak
berani, malah kami berterima kasih banyak atas bantuan pejabat dan
jendral, supaya bisa selesai tugas mengarang buku ini, permisi.
Chi Hoet Cepat naik ke Teratai
Yang Shen Sudah duduk, guru boleh berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, Yang Shen turun dan roh kembali ke badan.
0 comments:
Post a Comment