- Chi Hoet Di dalam dan di luar ruangan Vihara Shen Shien habis di cat, kelihatan bersi dan terang, Para Dewa paling suka tempat yang bersih dan para murid kalau ingin melihat Dewa harus membersihkan jati dan badan, kalau mata masih tertutup kotoran duniawi, susah melihat pemandangan alam Dewa. Siap mengelilingi alam baka, Yang Shen siap naik ke atas teratai.
- Yang Shen Siap, hari ini guru kelihatan lagi senang , lagi girang ya?
- Chi Hoet Datang ke Vihara tempat yang suci ini kelihatan bersih, rasa pusingpun hilanglah sudah, maka saya jadi gembira.
- Yang Shen Manusia suka bilang; yang tidak kelihatan itulah kesucian. Bagaimana pendapat guru?
- Chi Hoet Bagi Dewa Buddha memang punya pendirian tersebut, namun lain bagi manusia biasa, sudut yang tidak terlihat justru yang paling kotor, berbuat kejahatan dalam kegalapan, darimana perkataan kesucian itu.
- Yang Shen Benar alasan guru, saya sudah duduk, silahkan berangkat.
- Chi Hoet Sudah tiba. Cepat turun.
- Yang Shen Kita sudah kemari, yang terlihat hanya prajurit alam baka sedang mengawal roh dosa dan tidak terdengar suara jeritan.
- Chi Hoet Mari keta meninjau mereka WERENG ( hama padi ) dan LINTAH, hukuman disini yang dirasakan oleh roh dosa, hanya siksaan yang pelan-pelan, maka hanya terdengar suara rintihan, nanti kamu bisa menyaksikan. Sudah dekat pintu neraka, pejabat dan jendral sudah menanti kunjungan kita.
- Yang Shen Salam jumpa pejabat dan jendral, hari ini saya dan Chi Hoet datang meninjau, mohon bantuannya,
- Pejabat Harus, harus, neraka ini termasuk wiilayah Tingkat Ke 5, kalian ke alam baka ini untuk mencari bahan keadaannya neraka dan neraka inipun bisa dicantumkan dalam buku, kamipun bangga rasanya, mari masuk.
- Yang Shen Terima kasih atas peluang yang diberikan pejabat, oh neraka ini terbuat dari kawat yang kecil-kecil, sangat luas, di dasarnya terbuat dari kawat kecil dan dibawwahnya terdapat kolam yang tidak mengalir, di atasnya lagi beratapkan kawwat-kawat kecil dan penuh duri besi yang kecil, manusia tidak bisa berdiri di dalam, hanya bisa maju merangkak, kalau mengangkat kepala maka kepala dan punggung belakang akan tertusuk duri besi itu, para roh tidak berbuat apa-apa, hanya bisa merintih, selain pakaiannya sudah robek dan badannya penuh binatang apaitu ya? Karena agak jauh dari sini, tidak dapat dilihat dengan jelas. Pejabat , binatang apa itu?
- Pejabat Kedua macam binatang itu, yang satu adalah wereng( Hama Padi), yang satu lagi adalah lintah, mereka sedang menghisap darahnya roh dosa dan cairan otaknya.
- Chi Hoet Mari kita maju ke depan sedikit, Biar kamu dapat melihat dengan jelas.
- Yang Shen Baik, ai, ai di badan roh dosa penuh lintah sedang menenpel tidak terlepaskan dan di kepalanya penuh dengan wereng sedang makan apa?
- Chi Hoet Lintah banyak hidup di kali, di kolam air, jika di tempelkan di badan, darah manusia akan terhisap habis. Wereng adalah hama padi, satu kelompok wereng datang maka padipun habis dimakan, sekarang wereng sedang makan cairan otak rh dosa.
- Pejabat Karena wereng makanannya cairan putih di dalam padi, kini menjelma di alam baka untuk makan cairan otak manusia, sama-sama cairan putih.
- Yang Shen Sungguh menakutkan, saya jadi lemas melihatnya.
- Chi Hoet Tidak usah takut, kita berkeliling alam neraka karena tugas mengarang buku, saya menemani kamu, kamu harus berani.
- Pejabat Kalian tunggu sebentar, saya akan panggil beberapa roh untuk membicarakan dosanya.
- Yang Shen Terima kasih, cepatan sedikit dan bersihkan lintah yang menempel di badan roh dosa, saya paling takut makhluk itu.
- Pejabat Ya..ya.. sebentar ya, kedua macam binatang itu sudah saya hilangkan. Yang Shen tidak usah takut lagi, perintahkan 2 roh dosa untuk menceritakan dosa yang mereka lakukan sehingga di hukum disini, harap kalian kerja sama supaya ceritamu bisa menyadarkan manusia di dunia.
- Roh Waktu masih hidup saya bekerja sebagai hakim, untuk menentukan segala perkara, karena pernah menerima uang sogokan oleh terdakwa, sehingga perkara itu tidak adil, menghilangkan citra keadilan sehingga terjadi banyak salah menghukum orang lain, seumur hidup kenyang menerima sogokan , walaupun pernah dengar" jadi hakim harus adil, kalau tidak, ada karma balasannya." Namun saya balik berpikir, di dunia punya kedudukan yang tinggi, bisa mendapatkan banyak uang, perduli amat dengan kehidupan yang akan datang. Setelah mati dicerminkan semua perbuatan saya, seperti menonton film, jelas terlihat oleh mata saya sendiri, selain saya dihukum di neraka Kotoran Tanah, Tinja dan AIr Seni, di serahkan lagi ke Tingkat Ke 6. Shen Lo Wuang memaki saya sebagai hakim tahu hukum malah menyalahkan hukum, sungguh berdosa. Maka harus di hukum juga ke Neraka Wereng dan Lintah. Setiap hari hanya bisa jalan merangkak dalam kurungan kawat berduti, kepala diserang wereng, badan dihisap lintah, seluruh badan menjadi lemas tidak bertenaga, sungguh menderita.
- Pejabat Tahu hukum malah melanggar hukum, benar-benar keterlaluan, sebaiknya belajar sama hakim Pao Chin Tian, tegas namun adil untuk menghukum penjahat di masyarakat, membebaskan orang yang tidak berdosa, ini sebenarnya pekerjaan yang mulia, akan mendapat jasa kebaikan, namun kalau sebaliknya menerima sogokan membebaskan yang salah, menghukum orang yang benar, setelah mat akan di hukum berat di alam baka, karena pembalasannya bisa melibatkan anak cucu, sudah banyak contoh di dunia, sejak dahulu kala sampai sekarang, pembalasan it tetap ada. Roh ke 2, kamu bicaralah.
- Roh Karena badan saya tinggi dan besar, waktu masih hidup menjadi tukang pukul di daerah kasino maupun di tempat pelacuran, bisa hidup senang menerima uang keamanan, tidak tahu setelah mati di hukum Yiam Wong kemari, sungguh sengsara.
- Pejabat Kamu punya dosa lain yang belum diceritakan, cepat, mau dihukum lebih berat lagi?
- Roh Baik, karena cukup senang hidup di masyarakat hitam, maka tidak usah kerja, kalau tidak punya uang saya sering memeras di toko-toko atau restoran, begitulah kehidupan saya.
- Chi Hoet Sudah tidak mau kerja yang benar, mau mengandalkan badan untuk memeras orang lain, inilah akibatnya, harap manusia di dunia benar-benar mencamkan dan cepat insaf, waktunya sudah tiba, Yang Shen siap pulang.
- Yang Shen Terima kasih pejabat dan jendral, kami mau permisi.
- Pejabat Antarkan tamu.
- Yang Shen Saya sudah duduk. Silahkan berangkat.
- Chi Hoet Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun. Roh kembali ke badan.
0 comments:
Post a Comment