BAB 33
MENGUNJUNGI LAGI NERAKA KECIL CONGKEL HATI
TAHUN 1977, GO GWEE JI CAP KAU
MENGUNJUNGI LAGI NERAKA KECIL CONGKEL HATI
TAHUN 1977, GO GWEE JI CAP KAU
- Chi Hoet Di dunia ini ada semacam manusia, dalam dirinya tidak punya keahlian apa-apa, tapi kalau melihat orang lain sukses, dia iri hati sehingga melakukan kejahatan, mengadu domba atau mengoriksi kelemahan orang lain, maka dia bercerita, menghina orang itu. Orang semacam ini setelah mati harus di hukum di NERAKA CONGKEL HATI. Siap berkeliling ke alam baka, Yang Shen naik ke teratai.
- Yang Shen Siap, saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
- Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun.
- Yang Shen Di depan terlihat lagi Neraka Congkel Hati.
- Chi Hoet Hari ini kita tidak usah merepotkan YIam Wong lagi, langsung menuju ke neraka agar mengirit waktu. Oh, pejabat neraka sudah membuka pintu menyambut kita.
- Yang Shen Mari kita masuk.
- Pejabat Selamat datang lagi Chi Hoet dan YAng Shen, silahkan masuk.
- Yang Shen Hukuman di neraka sangat menakutkan, sejak mulai Tingkat Pertama yang disaksikan dineraka adalah pandangan yang menyeramkan, Neraka Congkel Hati lebih sadis lagi.
- pejabat Hati yang menentukan seseorang, hukuman congkel sungguh sakit, hati setelah sakit datau terluka, seluruh badan terasa tergoncang, sakitnya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
- Chi Hoet Kita masuk ke dalam neraka ini lagi, banyak melakukan wawancara dengan roh dosa, agar dapat bahan yang konkrit untuk dicantumkan kedalam buku, untuk menasehati dunia.
- Pejabat Kalian menunggu di luar penjara, saya akan kedalam mengajak beberapa roh keluar, perintahkan jendral hentikan hukuman sementara, menggunakan kipas kembalikan roh, biar roh dosa di kembalikan ke asalnya.
- Siap! Siap!
- Pejabat Cepat, lepaskan 3 roh dosa bawa keluar, agar menceritakan dosa kepada Chi Hoet dan Yang Shen, untuk menasehati manusia.
- Jenderal Sudah melepaskan 3 roh dosa, cepat ikut pejabat keluar.
- Pejabat Ini adakah Chi Kung Buddha dan Yang Shen, cepat ceritakan perbuatan kalian, harus jujur.
- Roh Saya dulu kerja di kator milik pemerintah, karena saya kurang berhasil dan melihat teman sekantor naik pangkat, saya jadi iri hati, menyalahkan atasan tidak adil, ingin membalas, maka saya menggunakan kesempatan untuk mengadi pada atasan bahwa si Anu sering membolos, melakukan korupsi dan lain-lain untuk menjatuhkan mereka, waktu 4 tahun yang lalu, saya sakit kanker paru-ru sehingga mati. Si hitam dan Si putih mengawal roh saya keneraka, di cermin dosa terlihat waktu saya mengadukan satu kerjaan sehingga mencelakakan orang, kemudian saya di serah kan Ke Tingkat Ke 5, di sidang oleh Shen Lo Wuang, Yiam Wong Marah-marah, bilang bahwa saya tidak punya keahlian bukannya tahu diri namun iri hati pada orang lain yang pintar dan membuat rencana menjahatinya, hati saya sungguh tega, harus di hukum di Neraka Congkel Hati. Siang dan malam disiksa terus oleh prajurit alam neraka, sungguh sakit, waktu hidup tidak percaya adanya hukum karma, sekarang mau bicara apalagi.
- Chi Hoet Iri pada orang lain yang lebih pintar tidak boleh, kamu telah merusak suasana kekompakan dalam pekerjaan, sungguh tidak boleh, sebagai bawahan kamu harus belajar lebih banyak agar bisa menjadi pintar, harus menghormati atasan, kalau tidak harus di Congkel Hatinya, inillah akibatnya.
- Pejabat Roh Ke 2, cepat ceritakan dosa yang kamu lakukan.
- Roh Waktu di dunia saya adalh murid pengabdi Buddha dan sudah menjadi Bikkhu, saya bersemedi dan bertapa di rumah sendiri, karena sudah banyak membaca kitab, sehingga menganggap hanya ajaran Buddha yang benar, ajaran agama lain tidak benar dan menyesartkan. Maka saya sering memandang rendah umat agama lain. Seperti murid aliran TAO, saya bilang bahwa Dewa yang dipercaya olehnya adalah DEWA yang derajatnya rendah dan tidak bisa membantu manusia naik kesurga. Kalau ada yang kasih buku amal dari Vihara saya anggap remeh, saya bilang yang menenpel di badan si pemasukan adalah seran, yang di tulis adalah hampa, palsu, jangan percaya. Se umur hidup cukup puas mengina ajaran lain, menganggp diri sendiri sudah lulus dari ajaran Budha suci dan murni,sudah mencapai kesempurnaan, Tidak tahunya setelah mati. tidak ada jalan ke surga bagi saya, langsung ke neraka dan diserahkan Ke tTingkat 5. Yiam Wong tidak senang dnan memaki saya : Kamu pengkhianat agama Budha, tidak memiliki hati yang mulia sedikitpun, walau sudah menjadi Bikhu masih punya hati duniawi, menghina ajaran agama lain, tidak kah kamu sadar bahwa ajaran Buddha sebenarnya adil, tidak membedakan umat, yang penting berbuat kebaikan, tidak berbauat kejahatan. Semua agama baik, semua Nabi berhati muia, kenapa kamu menampar pipi orang lain? Menganggap diri sendiri tinggi, saya sekarang menyesali tingkah laku saya, kenapa saya melakukan semua ini, sehingga akibatnya saya yang harus tanggung sendiri. Nasehatilah semua umat, jangan mengikutu jejak saya, sehingga menyia-nyiakan kehidupan ini.
- Chi Hoet Kamu menutup hati Buddha , namun berbicara hati Buddha, sungguh sayang, selain hatimu harus di congkel, kemudian hari harus di hukum di cabut di lidah.
- Pejabat Roh ke 3, cepat ceritakan dosamu.
- Roh Saya sebagai perantara kemasukan di Vihara, mula-mula saya sungguh-sungguh melasanakan tugas saya, Dewa sering turun melalui badan saya, untuk menulis segala ajatan kebaikan. Kemudian hari karena pengurus Vihara kurang perhatian, saya berpikir kenapa saya harus begini terus, tidak ada masa depan, sehingga semangatpun pupus sudah. Maka saya bilang pada murid yang lain, bisa menjadi perantara kemaskan itu adalah perbuatan manusia, hanya berpura-[ura menulis segala ajaran yang palsu, kalian jangan percaya lagi. Para murid setelah mendengarkan omongan saya menjadi malas semuanya, tidak datang ke Vihara lagi untuk sembayang, bersemedi demi kebaikan, sayapun meninggalkan tugas saya. Tujuh tahun kemudian saya mati, roh saya di kawal sampai Tingkat Ke 5, Yiam Wong memaki ; Kamu sebagai perantara kemasukan, Walaupun tidak dihiraukan pengurus, tetapi jangan menghina ajaran tersebut.. Kamu sudah berdosa, harus di hukum ke Neraka Congkel Hati 15 tahun, untuk memperbaiki hati yang menghina Dewa, kemudian akan diserahkan ke tingkat lain.
- Chi Hoet Sebagai perantara kemasukan di Vihata artinya mewakili Dewa, manusia di dunia tidak boleh menghina, menghina akan berdosa besar. Kemasukan Dewa untuk menasehati dunia adalah pekerjaan yang ikut melaksanakan keingina langit untuk menolong sesama, harus diijinkan oleh Yang Maha Kuasa baru Vihara boleh membuka pekerjaan tersebut, yang menghina sama juga menentang langit, asti di hukum. Waktu sudah tiba, Yang Shen siap pulang.
- Yang hen Terima kasih atas bantuan ejabat dan jendral, permisi.
- Chi Hoet Sangat penting meninjau Neraka Mencongkel Hati, lain kali pasti meninjau lagi.
- Yang Shen Saya sudah mantap dudukdi teratai, silahkan guru berangkat.
- Chi Hoet VIhara Shen Shien telah sampai,Yang Shen turun dan roh kembali ke badan.
0 comments:
Post a Comment