Siapa diri kita, bukanlah orang lain yang menentukan.
Tetapi terletak dari bagaimana diri kita memperlakukan orang lain!
Seorang terpelajar dan sombong, suatu hari menghadap kepada seorang guru zen.
Setelah mereka duduk berhadapan, bertanyalah orang terpelajar ini tentang dirinya yang duduk layaknya orang bermeditasi.
“Guru, menurut Anda saya ini seperti apa bila duduk begini?”
Spontan Sang Guru menjawab,
”Kamu seperti Buddha!”
Mendengar jawaban itu dengan senyum lebar yang angkuh, berujarlah ia,
” Tapi, bagi saya Anda seperti setumpuk kotoran kuda!”
“Oh, menurutmu begitu?”
Sang Guru tersenyum mengangguk.
“Guru, mengapa Anda tidak marah?”
Selidik orang terpelajar ini penasaran.
Masih dengan senyum yang lebar Sang Guru menjawab,
”Justru saya terharu dan kasihan padamu!
Karena bila dirinya adalah Buddha, maka ia akan melihat orang lain seperti Buddha adanya.
Tetapi bila dirinya penuh kotoran, maka ia juga akan melihat orang lain seperti kotoran!”
“Hah!!!”
Dengan muka merah menahan malu orang terpelajar ini.
Demikianlah, penilaian yang kita persembahan kepada orang lain adalah cerminan diri kita.
Apa yang kita pikirkan terhadap orang, sebenarnya begitulah kualitas diri kita.
Ketika kita berpikir orang lain adalah baik, menandakan didalam hati kita tersimpan kebaikan.
Begitu juga sebaliknya, saat kita selalu menilai orang lain tidak baik, sesungguhnya adalah diri kita yang tidak baik.
Kualitas kita, bukanlah orang lain yang menentukan.
Tetapi bagaimana kita memperlakukan orang lain.
· Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau
sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta
adalah sebuah aksi / kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap
objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatiaan, memberikan
kasih saying, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau
melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
· Cinta meliputi cinta pada : diri sendiri,lawan jenis, keluarga, sahabat, lingkungan, satu jenis, dll
· Cinta dapat terwujud apabalia ada : pengenalan, tanggung jawab, perhatian, dan saling menghormati
·
Hindari pacar yang :selalu mengambil tetapi tidak memberi, mengucapkan
kata bohong (musavadha), memuji berlebihan, mengikuti kita dalam jalur
yg salah
· Cinta itu perlu kebijaksanaan karena kebijksanaan
akan membimbing hidup kita akan jauh lebih baik dan terarah dalam
menjalinnya
· Jangan melekat pada apa yang dicintai atau yang
tidak dicintai. Tidak bertemu dengan mereka yang dicintai dan bertemu
dengan mereka yang tidak dicintai, keduanya adalah penderitaan (
Dhammapada Piyavagga Bab XVI Ayat 2 )
Tuesday, May 31, 2011
Think It Ok!!!!!!
9:01 AM
Unknown
0 comments:
Post a Comment