Oei Hui lan,Putri Pertama Nusantara Yang Berpangaruh di Dunia !
Ternyata selama ini kita telah melupakan sejarah, bahwa di Jaman sebelum lahirnya Kartini. Ada putri Indonesia yang sangat begitu berpengaruh terhadap dunia. Dialah Oei hui lan atau dikenal dengan sebutan Madame Wellington Koo’. Hui lan adalah putri kelahiran semarang pada tahun 1889 ini adalah putri kedua dari keturunan perantau bernama Oei tiong ham. Oei tiong ham sendiri adalah orang terkaya di asia tenggara di tahun itu. dia menjadi tonggak sejarah perubahaan bangsa cina di bumi nusantara sebagai orang pertama yang berani melepas kuncil di rambut. Sejak saat itu banyak penduduk cina di nusantara berambut cepak dan bergaya eropa.
Pengaruh Hui lan
sendiri saat era Perang dunia pertama sangat dominan. Ia menikah dengan
Wellington Koo salah satu duta besar China yang pada saat itu sedang
babak belur di hajar Jepang. Hui lan adalah Putri Indonesia pertama yang
mampu secara fasih melafarkan bahasa Belanda, English dan Francis. Ia
menjadi orang yang berada disamping kemerdekaan China saat melepas
Shantung dari penjajahan Jepang.
Sebelum
Hindia Belanda berubah menjadi Indonesia, dia menjadi satu satunya
orang Indonesia yang bergaul luas dengan orang orang kerajaan Istana
Eropa mulai dari Ratu Viktoria hingga ratu Belgia. Fotonya menjadi satu
satunya wanita Indonesia yang tercatat dalam musem kerajaan di English.
Hui lan sendiri menjadi orang yang bertindak besar dalam sejarah dunia
ketika ia bersama sang suami membawa Cina merdeka dan menjadi negara
Rebupblik.
Ia
begitu terpandang di eropa. Gaya hidupnya juga sangat elegan, mengingat
ayahnya adalah orang kaya, ia bahkan dapat memiliki istana di beberapa
negara termasuk rumah milik sang penemu telepon asal Amerika Graham bell
dan Istana milik Sun yan Set , presiden Republik Cina pertama. Ia
menjadi inspirasi bagi semua wanita asia tentang sebuah kemajuan dalam
berpikir bahwa Wanita asia adalah orang yang dapat disejajarkan dengan
wanita Eropa. Walaupun ia menikah dengan seorang pria China daratan tapi
ia tetap mencintai tanah air kelahirannya. Bahkan sampai sekarang
warisan keluarga dia masih bisa di lihat di semarang. Ia tetap berwarga
negara Indonesia.
Hui
lan meninggal di usia 93 tahun, ia mengeluarkan buku berjudul “ No
feast last forever”. Kisah hidupnya yang bak telenovela dan banyak hal
yang dia ceritakan dari negeri ini berdiri hingga negeri ini bernama
Indonesia. Hidupnya juga tidak seindah yang ia bayangkan, walaupun ia
kaya dan dapat memiliki segalanya. Ia tidak dapat menggunakan uangnya
untuk Cinta dan kebahagiaan.
Ia
ditinggal suaminya yang berpoligami, bersaudarakan 48 orang dari ayah
yang memiliki 8 istri dan tragisnya kekayaan sang ayah akhirnya berujung
pada perebutan kekuasaan dan intrik dalam keluarga. Dan pada akhirnya
hartanya di sita negara pada masa pemerintahaan Soekarno.
Sumber : http://15meh.blogspot.com/2009/01/10-taman-paling-indah-di-dunia.html
0 comments:
Post a Comment