BAB 51
MENGUNJUNGI TINGKAT SEMBILAN
BERBINCANG-BINCANG DENGAN PHIN THENG WUANG
- Chi Hoet Tingkat Delapan sudah lewat, berkunjug ke alam neraka kini sudah sampai ke Tingkat Sembilan, Yang Shen siap naik ke teratai.
- Yang Shen Hari ini mau mengunjungi Tingkat Sembilan, tugas mengarang buku hampir selesai sungguh gembira.
- Chi Hoet Setelah melewati Tingkat Ke 9 maka keta pun bisa tenang, cuma jangan gembira dulu, tugas ini masih berat, kita harus hati-hati, jika buku sudah jadi, kau dapat jassa yang pertam, baik-baiklah menggunakan kesempatan ini, cepat naik ke teratai.
- Yang Shen Siap, saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
- Chi Hoet Sudah tiba, Yang Shen turun.
- Yang Shen Sudah di depan, nampaknya begitu ramai seperti ada pesta.
- Chi Hoet Tingkat Ke 9 Phi Theng Wuang sudah dapat kabar bahwa hari ini kita mau kemari, maka sudah disiapkan acara penyambutan ini, coba kau dengar, suara drum sedang mengiring musik-musik lain.
- Yang Shen Musik ini seperti musik klasik.
- Chi Hoet Ya.
- Yang Shen Pernah dengar omongan, jika terdengar suara musik Dewa, pertanda ada orang yang akan masuk ke surga, benar tidak guru?
- Chi Hoet Bisa, setiap manusia jika sudah sempurna dari bertapanya waktu mau pulang ke langit, di telinganya pasti terdengar musik Dewa, tetapi kalau bukan orang yang benar-benar berjasa besar atau benar-benar mulia, langit juga tidak akan mengadakan penyambutan tersebut, di alam dunia ada upacara memberikan hadiah juga diiringi musik, begitu pula tidak terkecuali di langit. Sebaliknya kalau sering berbuat kejahatan, sebelum meninggal yang didengar adalah suara-suara tangisan setan, atau suara rantai besi, ini pertanda dirinya akan ditangkap oleh prajurit alam baka. Cepat kita maju ke depan, para pejabat Tingkat Ke 9 sedang menantikan keta.
- Yang Shen Salam jumpa Phin Theng Wuang dan para pejabat dewa, saya adalh Yang Shen hari ini ikut guru Chi Hoet kemari meninjau, harap banyak membantu.
- Yiam Wong Tidak usah sungkan, cepat bangun, hari ini saya adakan acara perjamuan untuk kalian cepat ikut saya masuk ke dalam istana.
- Yang Shen Terima kasih atas jamuan YIam Wong.
- Chi Hoet Mari kita masuk.
- Yiam WOng Silahkan masuk, karena tugas mengarang buku mengelilingi alam neraka dari Tingkat Pertama sampai kemari sungguh capai, karena itulah saya mengadakan perjamuan ini untuk kalian berdua.
- Chi HOet Terima kasih atas perhatiaanya Phin Theng Wuang.
- Yiam Wong Kalian, berdua tidak usah sungkan, ambillah buah dewa dan cobain.
- Yang Shen Terima kasih, buah-buah ini seperti anggur di alam dunia, merah kehijau-hijauan, rasanya enak, manis dan segar lagi.
- Yiam Wong Ya, ini anggur hitam, tumbuhnya di gunung Kun Lun dapat hawa langit dan bumi jadilah buah ini, maka warnanya agak hitam, silahkan makan.
- Chi Hoet Sambil makan kita ngobrol. Yang Shen punya pertanyaan, boleh minta pendapat Yiam Wong.
- Yang Shen Ya, saya mau tanya Yiam Wong, karena namanya Phin Theng Wuang, apa sebabnya Phin Theng Wuang artinya ADIL.
- Yiam Wong Saya dijuluki RAJA ADIL artinya roh-roh dosa setelah dihukum dari Tingkat Pertama sampai ke Tingkat Ke 8 sudah cukup lumayan setelah disetahkan kemari, sisa dosanya tinggal sedikit, maka saya pun ADIL mengurusnya, yang ringan dosanya langsung diserahkan ke Tingkat Ke 10, disana juga adil mengurusnya, karena perlakuan adil dari saya, maka saya dijuluki RAJA ADIL.
- Yang Shen Oh begitu, dan Yiam Wong menguasai neraka-neraka apa?
- Yiam Wong Terutama neraka besar aphi dan juga 16 neraka kecil untuk menghukum roh dosa.
- Yang Shen Ada orang bilang setelah meninggal masuk ke neraka delapan belas lapisan, apa arti perkataan itu?
- Yiam Wong Itu maksudnya NERAKA APHI, karena Neraka Aphi ada 18 lapisan menuju ke sumber bumi, di dalam gelap sampai tidak kelihatan lima jari, di dasarnya penuh dengan cairan bumi, warnanya seperti kopi, roh-roh dosa di dalamnya seperti minum kopi, apa kau juga mau meminumnya.
- Yang Shen TIdak mau, saya hanya ingin minum teh, tidak ingin minum kopi itu, takut tidak tahan.
- Yiam Wong Kau cukup cerdik, coba maka buah dewa ini.
- Yang Shen Buah ini seperti PAGODA SEMBILAN MENARA yang terdapat di alam dunia, baunya sungguh wangi, dimakan rasanya manis juga segar, lebih enak dibandingkan dengan yang ditanam di alam dunia itu, ini buah apa?
- Yiam Wong Betul buah ini disebut juga PAGODA SEMBILAN MENARA , tumbuhnya hanya di Tingkat Ke 9, banyak manfaatnua, baik untuk kesehatan badan, makan yang banyak.
- Chi Hoet Ha,,,ha,,,ha,, banyak-banyak naik ke atas Pagoda Sembilan Menara, tetapi sedikit-sedikitlah yang turun kebawah neraka delapan belas lapisan.
- Yiam Wong Kalian berdua tidak usah sungkan dengan jamuan ini, makanlah sampai kenyang namun kotoran duniawi masih ada, bagaimana kalau saya ajak Yang Shen ke tempat sembilan cabang air terjun untuk dimandikan.
- Yang Shen Saya agak takut, mohon guru pergi bersama.
- Chi Hoet Baik
- Yiam Wong Silahkan jalan.
- Yang Shen Banyak terima kasih, Yiam Wong dan para pejabat, jalanan ini sungguh bersih dan rata, jarang kelihatan jalanan seperti ini di alam neraka lain.
- Chi Hoet alanan ini khusus untuk lewat para pertapa, setiap dewa yang sudah diangkat dan akan memangku jabatan di alam dunia, sebelumnya harus kemari memandikan badannya baru boleh menuju ke alam dunia menerima persembahan. Hari ini kau sungguh mujur bisa merasakannya juga, coba kau lihat di depan ada tiga dewa sedang menuju kemari, mereka baru habis mandi, sekarang mau menerima titah untuk menuju ke alam dunia menjabat sebagai dewa di sana.
- Yang Shen Kelihatannya mereka sedang riang gembira, di wajahnya memancarkan sinar suci.
- Yiam Wong Cepat kalian berdua jalanya.
- Yang Shen Di depan ada sebua gunung yang tinggi, diatas gunung tumbuh pohon-pohon yang subur dan mengalir air dari atas turun kebawah bagaikan tiang air, hawa yang panas ini, kalau mandi sungguh sejuk rasanya.
- Yiam Wong Benar, di tebing gunung ada tulisan SEMBILAN CABANG AIR TERJUN dan benar ada sembilan air terjun.
- Yiam Wong Yang Shen sudah siap mandi, perintahkan para jendral minggir.
- Pejabat Siap.
- Yiam Wong Yang Shen kamu sendiri ke bawah air terjun itu.
- Yang Shen Airnya kencang, saya tidak berani sendirian, mohon guru menemani saya, boleh tidak.
- Chi Hoet Baiklah, badan Budha saya ini sudah tiga tahun tidak dibersih-bersihkan, pergunakan kesempatan ini mandi-mandi biar bersih, ayo jalan.
- Yang Shen Sungguh sejuk dan adem, oh mata pun jadi tertutup.
- Chi Hoet Cepat buka kedua matamu, bersihkan " mata pasirmu ' itu.
- Yang Shen Baiklah, sungguh sejuk, tapi pakaian sudah basah semua bagaimana ya?
- Chi Hoet Tidak apa-apa, nanti saya kipaskan, pasti kering, cepat bersihkan telapak kakimu, disitulah tempat yang paling kotor.
- Yang Shen Guru jangan mengejek.
- Chi Hoet Yang tidak kelihatan, justru yang paling kotor, di baeah kaki, di bawah ranjang, di bawah meja, kalau tidak semuanya dibersihkan menimbulkan bibit penyakit, lain hari kamu mana bisa terbang.
- Yang Shen Ya, masuk akal juga omongan guru.
- Chi Hoet Sudah cukup, sembilan air terjun ini disumberkan oleh sembilan ekor naga, tiap-tiap kotoran akan bersih dicuci, tidak usah pakai sabun atau rinso segala, manusia di dunia harus menjaga kebersihan badannya, jangan sampai setelah meninggal diperiksa dan tidak diijinkan masuk, cepat keluar, sudah selesai mandi.
- Yang Shen Guru cepat gunakan kipas.
- Chi Hoet Lihat kipas saya ini, lebih hebat dari mesin pengering.
- Yang Shen Wah benar , sudah kering, badan terasa sejuk, terima kasih guru dan Yiam Wong.
- Yiam Wong Baik-baiklah bertugas di vihara, agar lebih giat lagi.
- Yang Shen Siap, harap Yiam Wong banyak membantu.
- Yiam Wong Lenyapnya awan, sinarpun timbul, tidak dicuci tetap akan bersih, camkanlah.
- Chi Hoet Karena waktunya sudah tiba, kami mau permisi dulu, tidak bisa mengantar Yiam Wong Pulang.
- Yiam Wong Tidak apa-apa, perintahkan pejabat berbaris mengantar tamu.
- Yang Shen Banyak terima kasih atas jamua Yiam Wong dan memberikan kesempatan mandi di sembilan cabang air terjun ini,, sungguh tidak terlupakan, terima kasih dan selamat tinggal.
- Chi Hoet Vihara Shen Shien telah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.
0 comments:
Post a Comment