BAB 47
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL CABUT LIDAH MELUBANGI PIPI
- Chi Hoet Mungkin ada manusia bilang, saya ini perasa, gampang bersedih, apakah saya harus melarang pembicaraan mereka? Bersemangatlah manusia seperti sedang naik tangga, melaju terus tidak tahu berhenti, tidak terasa sudah sampai diujung tangga dan hilang kendali, sehingga dirinyapun hancur jatuh dari atas. Jadi manusia haruslah sadar bahwa kehidupan ini tidak lama, tinggal dirumah bertingkat iru hanyalah titipan setelah sekian tahun kau pergi meninggalkannya. Tahun silih berganti tahun datangnya orang baru menggantikannya orang lama, jika tidak cepat-cepat sadaar setelah badan ini penuh kotoran duniawi masih juga tidak ada perubahan sedikitpun, maka jika sampai pada waktunya, maka menyesal sudah terlambat hari ini saya sudah siap mengelilingi alam baka, Yang Shen naik ke teratai.
- Yang Shen Siap, terdengar suara pelita di Vihara, tandanya untuk mengantar kepergiannya seseorang manusia lagi dari alam dunia.
- Chi Hoet Suara pelita menyadarkan manusia, bahwa orang yang sudah meninggal itu, tidak akan balik kembali, sekarang kita juga mau menuju ke alam baka, sudah tiba , Yang Shen turunlah.
- Pejabat Selamat datang Chi Kung Buddha dan Yang Shen, neraka ini namanya NERAKA KECIL CABUT LIDAH MELUBANGI PIPI termasuk wolayahnya Tingkat Ke 7. Kalian berdua atas Titah mengarang buku, sungguh mulia tugas ini.
- Yang Shen Pujian pejabat, kami tidak dapat menerimanya, kalau bukan perlindungan guru dan juga bantuan dari pejabat, akan terasa berat tugas ini, hari ini kami meninjau, harap pejabat juga banyak memberikan bantuannya.
- Pejabat Tentu, mari kalian berdua ikut saya masuk kedalam neraka ini, meninjaulah dengan seksama.
- Yang Shen Terima kasih, sudah tiba di pintu neraka, penjaga sedang berbaris memberikan hormat. Didalam neraka ini terdengar suara jeritan, para prajurit di alam baka sedang menggunakan kail besi yang besar memaksa membukakan mulut roh-roh dosa, kemudian mengailkan ledahnya dan di tarik keluar, kemudian di potong sampai putus dengan pisau tajam, roh-roh dosa selain menjerit darahpun ber ceceran, sehingga membasahi dada. Sesudah itu prajurit alam baka masih menggunakan bor besi yang tajam, menusuk pipi kiri roh dosa hingga menembus ke pipi kanan, lalu menusukkan kawat yang kecil dan di ikatkan ke tiang kayu, roh-roh dosapun pingsan setelah merintih kesakitan. Wah sungguh sadis hukuman ini.
- Pejabat Lidah juga berhubungan dengan hati, jika terluka akan terasa sakit, maka yang dihukum di sini selain bergatar badannya pun sampai terkencing-kencing.
- Yang Shen Hukuman yang dilakukan di dalam neraka, semua tertuju apa dosa yang dibuat, maka disesuaikan hukumannya. Sungguh tepat dan roh-roh dosa pun yang dihukumi kemari kebanyakan melanggar kesalahan apa?
- Pejabat Yang dihukum kemari kebanyakan berbuat dosa di mulut, karena kekurangan ajarannya mulut ini, sekarang saya perintahkan roh-roh dosa menceritakan kejadiannya, agar bisa tercantum dalam buku untuk menasehati manusia di alam dunia.
- Yang Shen Terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh pejabat.
- Pejabat Roh-roh dosa sudah di kawal keluar, silahkan Yang Shen tanya pada mereka.
- Yang Shen Saya mau tanya nenek ini, kenapa nenek diihukum disini?
- Roh Saya hanya tidak bisa menjaga omongan, maka saya tidak berdosa.
- Chi Hoet Karena omongan kamu sudah mencelakakan orang lain, apakah itu bukan dosa? Cepat ceritakan yang jujur, kalau kamu tidak ingin dihukum lebih berat lagi.
- Roh Baiklah, saya ceritakan: Di waktu masih hidup, saya paling iri pada orang lain, jadi sering mengadu domba dan menceritakan yang bukan-bukan untuk merusak rumah tangga orang lain sehingga ada yang berpisah karena pengaduan saya, sehingga kedua adik dan kakak sampai orang tuanya tidak ada yang mengurusnya lagi. Cuma itu saja, saya tidak berbuat dosa yang lain lagi.
- Pejabat Seperti kamulah yang dijuluki panjang lidah di alam dunia. Sebagai wanita tidak menjaga ajaran mulutnya. Sering mengatakan orang lain, merusak rumah tangga orang lain, juga mau merokok, minum arak, dan sebagainya. Bicara pun tidak menjaga kesopanan, sukanya berteriak-teriak atau berbisik-bisikan di telinga pria, bicara bahasa yang jorok. lidah sungguh beracun, harus dipotong baru bisa diam mulutnya. Kemudian ini dilatih, diperbaiki lagi.
- Chi Hoet Tajamnya ledah seperti pisau . DI neraka cabut lidah, paling banyak kaum wanita, karena wanita umunya picik dan banyak omong, paling gampang mendatangkan keributan. Apalagi yang tidak memiliki sifat lemah lembut, bicara seperti mau teriak, karena bahasanya sudah melukai perasaan orang lain, sendirinya sudah tahu namun tidak mau memperbaikinya, Maka setelah meninggal, harus diperbaiki ledahnya iru oleh prajurut alam baka, biar suaranya menjadi rendah, lemah lembut, mengembalikan suasana yang damai.
- Yang Shen Saya mau tanya tuan ini, sudah pernah berbuat dosa apa? sehingga dihukum di sini.
- Roh Waktu masih hidup, saya gampang marah. Jika ketemu urusan yang tidak menyenangkan hati saya, atau mendengar suara yang tidak enak, maka sayapun pasti marah dan memaki tidak perduli itu orang tua atau leluhur orang lain. Sekalian dimakikan dan tidak merasa takut. Cuma itu saya tidak pernah berbuat dosa lain, setelah meninggal. Yiam Wong tidak melepaskan saya, dikatakannya bahwa lmulut saya ini sungguh jahat, kotor, dan tidak bisa diampuni. Akhirnya sayapun dihukum kemari, mengharapkan manusia manusia di alam dunia, janganlah mencontoh saya, kalau tidak setelah meninggal, di neraka inilah bagiannya.
- Pejabat Ada pribahasa: Hati jahat tidak ada yang bisa lihat, manum mulut yang jahat bisa di dengar. Mulut jahat gampang menyinggung perasaan orang lain, seingga terjadi perselisihan. Akhirnya terjadi keributan, namanya juga luka disiler, gampang sembuh lagi, Tetapi tersinggung karena omongan, terasa sulit dilupakan. Apalagi waktu memaki orang tidak pandang siapa, kasar bahasanya pun, ditambah lagi hinaan. Ini sungguh berdosa. Sebagai orang yang saleh, berbicaralah bahasa yang enak. Penuh ajaran dan tidak boleh berbicara yang jorok, karena berbuat dosa di mulut mana bisa sempurna dikemudian hari pun akn mendapatkan hukuman di sini.
- Yang Shen Saya mau tanya guru ini, kamu kemari mau adakan upacara keng / doa?
- Roh Amitabha! Kengpahit... keng pahit. Berpikir kembali dimasa kehidupan yang dahulu mengagumi keagungan ajaran Buddha sehingga saya pun melepaskan diri dari alam duniawi dan mengasingkan diri menjadi pendeta di biara. Rajin baca keng dan meneliti pelajaran buku-buku dan kitab, sehingga bisa berceramah. Bila ada kebaktian, dan saya jadi sering mengatakan kelemahan agama lain, menganggap Budhalah yang terbesar. Dewa lain, Ma Co atau nabi lain adalah dewa yang kecil, semua adalah kepercayaan sesat, hanya Budhakulah yang benar. Karena ceramah sayalah banyak umat yang terpengaruh oleh saya, sehingga mereka pun ikut-ikutan mengejek agama lain, saya hanya bercerita menurut ajaran di buku, maka tidak tahu ada kesalahannya. Setelah meninggal, roh saya terasa diikat, tidak bisa terlepas. Saya baru sadar sudah diikat oleh dewa-dewa lain. Karena sudah berbuat dosa menghina para dewa, sehingga saya dimasukkan keneraka, tidak bisa masuk ke surga. Mohon pertolongan Chi Kung Budha.
- Chi Hoet Murid biadab, di Budha tidak ada murid semacam kamu, pelajaran Budha adil dengan sesamanya, segala dewa terjadinya kerena perkembangan jaman. Bertapa sehingga sempurna dan menjadi dewa, hanya berbeda panggilannya, Ma Co atau nabi-nabi lain semuanya pernah menolong manusia, mengorbankan diri demi umatnya. Kini berada di surga dan Budha pun sama, karena di jaman sekarang ada pertapa yang sok pintar untuk menarik umat, sehingga merubah isi buku atau kitab, atau mengarang buku yang pelajarannya menyesatkan, sehingga terjadi perselisihan diantara umat, dosa ini sungguh tidak boleh diampuni lagi, Mengharap umat di alam dunia yang menjadi pendeta, bikhu, atau yang lain-lain. belajar ke agamaan harus terang dan jujur di hatinya, dan menyesuaikan diri menurut ajaran yang benar pada kelakuan sehari0hari, Bukan mengadakan isyu yang bukan-bukan atau berbicara yang bisa menyinggung perasaan umat agama yang lain. Bagi orang-orang yang sudah melakukan kesalahan, mengarang buku yang sifarnya menyesatkan, cepatlah bakar buku sesat itu. Bersihkan mulut berbicara keng, ajaran yang benar, kalau tidak biar kau rasakan sakitnya hukuman dicabut lidah melubangi ipi ini. Waktunya hari ini sudah tiba, Yang Shen siap-siap kembali ke Vihara.
- Pejabat Jika ada kekurangan , harap kalian maklumi. Perintahkan para jendral berbaris antarkan tamu
- Yang Shen Terima kasih pejabat dan jendral, Selamat tinggal. Guru, saya sudah duduk di atas teratai. Silahkan berangkat.
- Chi Hoet Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen Turun, roh kembali ke badan.
0 comments:
Post a Comment