Tuesday, September 4, 2012

Jangan Terlalu Cepat Menilai

Illustrasi kehidupan yang luar biasa…
Mudah-mudahan sempat dibaca.

Seorang dokter yang sedang bergegas masuk ke dalam ruang operasi…

Ayah dari anak yang akan dioperasi menghampirinya.

“Kenapa lama sekali Anda sampai ke sini? Apa Anda tidak tau, nyawa anak saya terancam jika tidak segera di operasi?”, labrak si ayah.

Dokter itu tersenyum, “Maaf, saya sedang tidak di RS tadi, tapi saya secepatnya ke sini setelah ditelepon pihak RS.”

Lalu ia menuju ruang operasi, setelah beberapa jam ia keluar dengan senyuman di wajahnya. “Syukurlah, keadaan anak Anda kini sudah stabil.”

Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tersebut berkata “Suster akan membantu Anda jika ada yang ingin Anda tanyakan.”

Dokter tersebut berlalu.

“Kenapa dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!”, protes sang ayah berkata kepada suster.

Sambil meneteskan airmata suster menjawab: “Anak dokter tersebut meninggal dalam kecelakaan kemarin sore. Ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pada anak Anda.
Sekarang anak Anda telah selamat, ia bisa kembali berkabung.”
*****

JANGAN PERNAH TERBURU-BURU MENILAI SESEORANG.
Berusahalah untuk selalu maklumi orang-orang yang berada di sekeliling kita yang mungkin menyimpan cerita kehidupan yang tidak bisa kita bayangkan.
Ada air mata dibalik setiap senyuman…
Ada kasih sayang dibalik setiap amarah…
Ada pengorbanan dibalik setiap ketidakpedulian…
Ada harapan dibalik setiap kesakitan…
Ada kekecewaan dibalik setiap derai tawa…
Semoga illustrasi kehidupan ini bermanfaat agar kita menjadi manusia dengan rasa maklum yang semakin luas dan selalu bersyukur atas buah kamma baik yang telah dirasakan dalam kehidupan ini.
INGAT, kita bukan satu-satunya manusia dengan segudang masalah…
Tersenyumlah ..
Senyum mampu membasuh setiap luka batin …
Maafkanlah…
Maaf mampu menyembuhkan semua rasa sakit dalam batin …
Berbahagialah.


 Ia yang memutuskan segala sesuatu dengan tergesa-gesa,
Tidak dapat dikatakan sebagai orang yang adil.
Orang bijaksana hendaknya memeriksa dengan teliti
Mana yang benar dan mana yang salah.
Ia yang mengadili orang lain dengan tidak tergesa-gesa,
Bersikap adil dan tidak berat sebelah,
Yang senantiasa menjaga kebenaran,
Pantas disebut sebagai orang yang adil.
(Dhammapada XIX, 1 dan 2)
 sumber: http://satyagatha.blogspot.com/2012/01/jangan-terlalu-cepat-menilai.html

0 comments:

Post a Comment

Recent Posts

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More